Reses Made Bagiasa, Masyarakat Keluhkan Harga Singkong Anjlok

Tanggal 18 Apr 2020 - Laporan - 1745 Views
Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung I Made Bagiasa

MOMENTUM, Bandarlampung--Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung I Made Bagiasa menyerap aspirasi dari masyarakat Kampung Restubaru dan Restubuana Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah.

Penyerapan aspirasi dilakukan saat melaksanakan Reses sebagai Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sabtu (18-4-2020).

Dalam acara tersebut, masyarakat banyak mengeluhkan terkait pertanian. Mulai dari pupuk, benih hingga harga jual yang rendah.

Kepala Kampung Restubuana I Ketut Sugede mengeluh soal harga yang selalu anjlok saat panen. Khususnya singkong dan jagung.

Karena itu, dia meminta pemerintah untuk bisa menstabilkan harga singkong dan jagung, agar petani lebih sejahtera.

"Kami mohon pemerintah bisa menjaga harga tetap stabil. Sehingga, kami juga bisa mendapat keuntungan," kata Ketut.

Selain harga, dia juga meminta untuk potongan harga tidak terlalu tinggi. "Kalau bisa harga singkong satu kilogramnyaRp1.500 dengan potongan 20 persen. Harga jagung Rp2.700 perkilogram dan karet Rp9 ribu. Itu sudah cukup mensejahterakan petani," sebutnya.

Selain itu, dia juga eminta bantuan untuk membangun irigasi primer dan sekunder.

"Kalau irigasi tersiernya sudah ada. Tapi irigasi primer dan sekundernya belum ada," ujar Ketut.

Sementara, Tokoh Agama Hindu Restubaru I Nyoman Mansyur menyebut pupuk yang tersedia tidak pernah memenuhi kebutuhan.

"Kalau berbicara pertanian, kami butuh stok pupuk yang cukup. Kalau sekarang ini tidak pernah memadai," jelasnya.

Selain itu, dia juga meminta kepada anggota Fraksi Golkar itu untuk memperbaiki jalan penghubung menuju pusat perekonomian di Lampung Tengah.

"Terutama jalan padat karya menuju ke sumber perekonomian. Karena warga kami berhubungan dengan pertanian," terangnya.

Senada, Kepala Dusun V Restubaru mengatakan selama ini pemerintah selalu memberikan bantuan benih, tetapi tidak bisa ditanam.

"Karena benih yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi tanahnya. Jadi tidak bisa ditanam," terangnya.

Dilain sisi, Wayan Susilo mengeluhkan soal harga yang selalu turun pada setiap panen. Terlebih saat panen raya.

"Contohnya singkong, setiap petani panen harganya anjlok. Harga terendahnya saat panen raya," tuturnya.

Karena itu, pemerintah diharapkan bisa menjaga kestabilan harga saat panen. "Kalau harga stabil, petani juga bisa berhitung. Berapa modal dan untungnya," harapnya.

Menanggapi hal itu, Made Bagiasa menyebut akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada dinas terkait.

"Aspirasi hari ini akan saya bawa saat rapat dengar pendapat. Nanti kita panggil dinas-dinas terkait," terangnya.

Made menyebutkan emerintah kan ingin menjadikan petani Lampung berjaya. Untuk mewujudkannya, perlu ada keseriusan dari pemerintah. Khususnya dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

"Kan ada program petani Lampung berjaya. Pemerintah harus bisa menjamin standar harga, sesuai aspirasi masyarakat," jelasnya.

Dia meyakini keluhan semua masyarakat hampir sama. Yakni anjloknya harga dan besarnya potongan.

"Kalau itu dicarikan solusi oleh pemerintah. Pasti petani Lampung bisa berjaya. Sepertu program pemerintah," sebutnya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Lawan Kotak Kosong, Parosil-Mad Hasnurin Mena ...

MOMENTUM, Liwa -- Lawan kotak kosong di pilkada 2024, Pasangan Ca ...


Pilwakot Metro, Bambag-Rafieq Umumkan Kemenan ...

MOMENTUM, Metro--Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Metro ...


Banyak TPS Sepi, Diperkirakan Angka Golput Ti ...

MOMENTUM, Bandarlampung-- Partisipasi pemilih yang menggunakan ha ...


Pilkada 2024, Banyak Petahana Tumbang ...

MOMENTUM, Bandarlampung-- Hari pencoblosan pilkada serentak, Rabu ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com