Harianmomentum--Ketua DPP Lampung Sai Komjen Pol. (Purn) Sjachroedin ZP mengkritisi
sejumlah kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan
(Lamsel).
Salah satu yang dikritik mantan Gubernur Lampung itu adalah soal
kebijakan pelantikan pejabat pemkab yang digelar di masjid.
“Melantik Aparatur Sipil Negara (ASN) itu tidak boleh sembarangan,
pelantikan kok di masjid? Ada apa ini," kata Bang Oedin
(sapaan akrab Sjahcroedin ZP) saat agenda silaturahmi dan halal bi
halal keluarga besar Lampung Sai di Desa Palembapang, Kecamatan Kalianda,
Jumat (4/8).
Menurut Oedin, saat ini Lamsel membutuhkan pemimpin yang pro dan peduli
dengan rakyat, bukan hanya menebar janji-janji manis tapi tidak bisa
direalisasikan.
“Janji itu harus ditepati, kalau tidak ditepati apa itu namanya. Buat apa
janji muluk-muluk kalau tidak ditepati," kata Duta Besar Republik
Indonesia untuk Republik Kroasia itu.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Mantan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza
SZP. Pada kesempatan itu Rycko membantah isu akan maju sebagai Bakal Calon
Gubernur Lampung
“Belum ada. Biar saja, kalau cuma isu. Sampai saat ini belum ada komunikasi
politik, yang penting sekarang sehat dulu-lah," kata Rycko.
Rycko mengatakan DPP Lampung Sai siap bersinergi dengan Pemkab Lamsel mendukung pelaksanaan program pembangunan, agar lebih maksimal mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
“Lampung Sai siap bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan. Selama
itu memberikan manfaat buat Lampung Selatan, saya akan siap membantu. Jangan
sampai ketinggalan dari kabupaten lain,” kata Rycko. (bob)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com