Dampak Covid-19, Tanggamus Pangkas Anggaran Rehab Sekolah

Tanggal 05 Jun 2020 - Laporan - 1099 Views
Refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

MOMENTUM, Kotaagung--Akibat pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19), anggaran rehab 17 bangunan sekolah di Kabupaten Tanggamus yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami refocusing atau pengurangan. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tanggamus Aswien Dasmi, Jumat (5-6-2020).

Menurut Aswien Dasmi, dana rehab sekolah masuk dalam kelompok recofusing anggaran untuk penanganan covid-19.

"Dana rehab sekolah itu berasal dari APBD, itu yang masuk recofusing anggaran. Sedangkan sekolah yang direhab dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak," kataDasmi.

Dia merinci, dari 17 sekolah tersebut lima sekolah tidak dilaksanakan rehabnya dan 12 sekolah dilaksanakan. Namun volume rehabnya dikurangi. Dana untuk semuanya sekitar Rp6 miliar. 

"Pengurangan, misalnya rencana semula dibangun tiga ruang kelas, sekarang hanya dua ruang saja," ujar Dasmi. 

Selanjutnya untuk kategori rehabnya terdiri dari sedang dan berat. Untuk rehab ringan seperti perbaikan plafon dan pintu. Sedangkan rehab berat seperti pembongkaran atap dan lainnya. 

Dasmi menegaskan, sekolah yang terkena refocusing anggaran perbaikan menjadi prioritas dalam penganggaran tahun selanjutnya. Pihak sekolah sudah diberitahukan mengenai hal tersebut. 

"Kalau untuk dampak ke sekolah pasti ada karena semua menjadi tidak sesuai rencana awal. Namun, harapannya dapat dimaklumi dengan kondisi sekarang," kata Dasmi. 

Sedangkan rehab menggunakan Dana Operasional Sekolah (BOS), Dasmi mengaku tidak bisa dilakukan. Sebab dana BOS sudah ada peruntukanya dan meski kondisi saat ini, itu tetap tidak bisa dilakukan. 

Pembatalan dan pengurangan rehab sekolah dan kegiatan lainnya sudah dilaporkan ke DPRD saat hearing. Termasuk juga anggaran untuk kegiatan lainnya. Sebab ini kaitannya untuk penyusunan anggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). 

Ketua Komisi IV DPRD Tanggamus, Zulki mengatakan, sektor pendidikan terkena recofusing anggaran cukup besar yakni mencapai Rp11,3 miliar untuk 11 kegiatan. 

"Kegiatan yang dihilangkan dan dikurangi dari mulai rehab fisik dan nonfisik. Sebenarnya bukan cuma bidang pendidikan tapi bidang lainnya juga," ujar Zulki. 

Ia juga mendukung penggunaan dana BOS untuk kebutuhan belajar dari rumah. Seperti siswa yang ada di daerah jauh dan tidak ada sinyal, atau orang tuanya tidak mampu maka guru mendatangi mereka. 

Para guru diberikan uang transportasi untuk mendatangi murid secara berkelompok. Hal itu juga harus sesuai protokol kesehatan karena tidak boleh terlalu banyak mengumpulkan siswanya.(**)

Laporan: Galih

Editor: Agus Setyawan

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


May Day di Lampung, Serikat Buruh Solid Tuntu ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Demonstrasi masih menjadi peringatan rut ...


Rapat Paripurna Istimewa HUT ke 25 Kabupaten ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Memaksimalkan capaian program pembangun ...


Polsek Punggur Salurkan Bansos kepada Warga K ...

MOMENTUM, Punggur--Kepolisian Sektor (Polsek) Punggur, Polres Lam ...


Mengenal Sosok Kadis Pariwisata dan Kebudayaa ...

MOMENTUM, Kalianda--Kurnia Oktaviani S.Sos MM atau yang lebih akr ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com