MOMENTUM, Kotaagung--Kebudayaan merupakan aset penting, sekaligus potensi besar pengembangan program pembangunan untuk mendongkrak kesejahateraan masyarakat.
Faktanya, sektor kebudayaan belum sepenuhnya mendapat perhatian serius
dari pemerintah. Kalau pun ada, tidak lebih hanya sebatas agenda seremoni.
Kondisi tersebut mengusik kepedulian Hilfah Haza. Dia merasa perlu mendorong pemerintah daerah lebih serius melakukan upaya pelestarian dan pengembangan potensi kebudayaan daerah, sebagai sektor ekonomi produktif.
"Dua puluh tahun saya menggeluti usaha jual beli souvenir khas Lampung, seperti kain tapis dan sebagainya. Sayangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor ini, masih sangat minim. Padahal, punya potensi besar menunjang pengembangan sektor pariwisata. Karena itu, saya perlu berupaya mendorong pemerintah lebih serius melakukan pengembangan industri keryakatan yang berhubgungan dengan pelestarian budaya," kata Hilfah. Untuk itu, Hilfah membulatkan tekad menempuh jalur politik.
Menumpang perahu politik Partai Amanat Nasional (PA), ayam empat anak itu maju sebagai calon anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Tanggamus periode 2019-2024.
Menurut dia, upaya pelestarian budaya tidak sebatas hanya menggelar even-even kebudayaan. Harus ada bentuk yang lebih konkrit dan berkesinambungan, serta terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Produk budaya itu bukan sekedar bentuk kesenian atau acara adat. Berbagai peralatan tradisional penunjang kehidupan masyarakat juga bagian dari produk kebudayaan. Contohnya kain tapis atau miniatur alat-alat tradisional lain, bisa menajdi souvenir menarik yang bernilai ekonomi," terangnya.
Karena itu, lanjut dia, harus ada upaya serius pemerintah mengembangkan usaha produksi sovenir tradisional khas daerah.
"Salah satu misi saya mengemaban tugas di kursi DPRD ini, adalah pelestarian budaya. Sekaligus pengembangan ekonomi kerayaktan. Saya akan terus mendorong pemerintah lebih serius melakukan upaya pembinaan dan pelatihan perajin souvenir khas daerah," ungkapnya.
Bukan hanya itu, pembangunan di tingkat desa juga menjadi perhatian serius Hilfah. Menurut dia, pelaksanaan pembangunan itu sejatinya harus diawali di tingkat desa.
"Pembangunan itu bukan dari atas ke bawah, tapi harus dari bawah ke atas. Artinya prioritas pembangunan harus dimulai dan lebih difokuskan pada wilayah pedesaan. Kalau desa maju, akan berdampak pada kemajuan kecamatan. Jika kecamatan maju, otomatis kabupaten akan ikut maju.
Karena itu, paradigama konsep pembangunan harus diarahkan pada wilayah pedesaan, bukan kawasan pusat pemerintahan," paparnya. (jal/mnz)
Biodata
Nama: Hiflah Haza
Agama: Islam
Jabatan: Anggota DPRD Tanggamus
Partai Poltik: PAN
Nama istri: Ririn Syaiful, M.P.I
Anak: 1. Elina Nur Fair Haza
2. Tasya Mulisia Zahwa Haza
3. M Ilham Bintang Haza
4. M Gilang Rakabumi Haza
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com