Harianmomentum—Puluhan warga dari tiga desa dan satu kelurahan di Kecamatan Bukit Kemuning, mendatangi DPRD Lampung Utara (Lampura), Rabu (9/9).
Mereka mengadukan belum selesainya pembayaran ganti rugi
dan kompensasi terhadap warga atas jalannya proyek Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET).
Sejumlah perwakilan warga ditemui ketua dan anggota Komisi
I DPRD yang diketuai Guntur Laksana dengan anggotanya antara lain, Sofyan Toni,
Tri Purwo, Yunizar dan Rendi.
Pada pertemuan itu, perwakilan masyarakat, Darwin Susandi
yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan pada aksi tersebut mengatakan,
kedatangan mereka tak lain adalah untuk meminta dewan agar turut menyelesaikan permasalahan
ini.
Menurut dia, masyarakat merasa ditipu oleh pihak PLN
prihal masalah kompensasi dan ganti rugi atas jalannya proyek listrik tersebut.
"Kami merasa ditipu oleh PLN karena hak-hak kami yang diberikan tidak sesuai dari apa yang seharusnya didapat. Belum terjadi negosiasi soal kompensasi tapi proyek sudah berjalan dan hampir selesai. Kami merasa tidak pernah mendapat sosialisasi prihal proyek SUTET di tempat kami," aku Darwin.
Darwin
juga meminta agar DPRD setempat agar mendorong dihentikannya proyek SUTET sementara
waktu, sampai ada kejelasan tentang ganti rugi dan kompensasi untuk masyarakat
yang dilalui jalur SUTET.
"Saat ini sudah mulai pemasangan kabel dan
pengerjaannya dikawal Brimob. Jika belum juga ada kejelasan kami akan banding
ke MA dan akan menggelar aksi lebih besar lagi," tegas Darwin
Sementara itu Ketua Komisi I, Guntur Laksana mengatakan
pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak yang ada di lapangan agar menunda
pemasangan kabel listrik sebelum adanya kejelasan.
"Komisi I tentunya akan membantu masyarakat tetapi juga tetap menghargai pihak-pihak yang
menjalankan proyek negara itu. Intinya saat ini kami minta untuk menunda
pemasangan kabel, jika memasang tali tidak masalah. Besok segera kita gelar
rapat bersama pihak terkait seperti perwakilan pemerintah daerah, PLN,
Kepolisian, Camat, Lurah dan perwakilan masyarakat," terang Guntur. (ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com