MOMENTUM, Bandarlampung--Di Kota Bandarlampung, tak semua wilayahnya bisa dijamah dengan mudah. Ada beberapa lokasi yang harus dijamah dengan bersusah payah. Apalagi di wilayah perbatasan.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) yang harus melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020.

Komisioner KPU Kota Bandarlampung Ika Kartika menuturkan, ada petugas PPDP yang harus mendaki bukit, dalam melakukan pencoklitan.

Ada pula yang harus basah-basahan. Sebab, belakangan kerap terjadi hujan di kota setempat. Bahkan di beberapa wilayah, ada PPDP yang harus mencoklit di perkampungan yang sedang kebanjiran.

"Beginilah keadaannya. Mereka harus berjuang, mencoklit dari satu rumah ke rumah warga lainnya," kata Ika saat ditemui di Kantor KPU kota setempat, Kamis (23-7-2020).

Beberapa tempat yang sulit dijangkau oleh Tim PPDP antara lain di Kelurahan Pidada, Panjang. Saat mencoklit, PPDB setempat dihadapkan dengan musibah banjir.

Selain itu, ada juga PPDP di Karang Maritim, Panjang yang harus berbecek-becekan serta mendaki bukit untuk mencoklit.

Memang, fenomena seperti itu tidak terjadi di semua wilayah. Banyak juga wilayah yang mudah dijangkau oleh Tim PPDP.

"Kalau di Bandarlampung mayoritasnya mudah dijangkau oleh PPDP. Namun memang ada sebagian kecil wilayah yang PPDP harus naik-turun bukit, berbecek-becekan untuk menyelesaikan pemutahiran data pemilih," tuturnya.

Terpisah, Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Kedamaian, Jihan mengatakan, diwilayahnya mayoritas penduduk tinggal di lingkungan perumahan.

Untuk lokasi mudah dijangkau. Namun yang jadi kendala adalah mayoritas warga perumahan sulit ditemui.

"Maka untuk di Kedamaian biasanya Sabtu-Minggu yang dioptimalkan. Sebab warganya kalau hari Senin-Jumat jarang dirumah," ungkapnya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi