MOMENTUM, Pringsewu--Pemerintah Kabupaten Pringsewu bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bandar Lampung menggelar sosialisasi cara ritel pangan yang baik (CRPB) di pasar tradisional.

Kegiatan yang diikuti 20 pedagang Pasar Pagelaran itu dibuka Wakil Bupati Pringsewu Fauzi di rumah dinas wabup setempat, Senin (31/8/20). Agenda itu terkoneksi dengan kegiatan serupa secara nasional menghadirkan narasumber: Guru Besar IPB Prof.Dr.Ir.Ahmad Sulaiman M.Si secara online dari Bogor, serta narasumber dari Badan POM RI dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Wabup Fauzi menyampaikan terima kasih  kepada BPOM Bandar Lampung yang telah peduli membantu Pemkab Pringsewu menciptakan pasar yang sehat, aman dan nyaman.

Dia juga mengajak seluruh pedagang dan stakeholders untuk bersama-sama mengedepankan kesehatan dalam penjualan produk makanan. "Saya juga meminta agar fungsi pasar yang ada dapat dimaksimalkan,"harap Fauzi.

Kepala Badan POM di Bandar Lampung Susan Gracia mengatakan, sosialisasi tersebut digelar secara nasional, baik luring maupun daring. Di setiap daerah diikuti sekitar 20 peserta dari para pedagang pasar.

Menurutnya, kegiatan serupa sudah dilakukan sejak 2013 silam. Intuk Kabupaten Pringsewu sebelumnya dilakukan di Pasar Gadingrejo dan Pasar Pringsewu, yang bersifat intervensi. 

Sedangkan tahun ini, dilakukan di Pasar Pagelaran sebagai pasar replikasi yang sifatnya mandiri, serta memiliki daya ungkit cukup tinggi di level nasional."Hal itu bertujuan agar pasar terbebas dari obat dan makanan berbahaya serta bebas Covid-19,"jelas Susan Gracia.

Kadis Koperindag Kabupaten Pringsewu Masykur Hasan memaparkan, pasar tradisional yang dimiliki Pemkab Pringsewu ada tujuh yang tersebar di sejumlah kecamatan: Pasar Gadingrejo, Pringsewu, Pagelaran, Adiluwih, Banyumas, Sukoharjo dan Pardasuka.

Untuk Pasar Pagelaran, terdiri dari dua bangunan utama: di sisi barat dan timur, serta terdiri dari 30 toko, 145 kios dan 123 hamparan.

Selain itu, juga dilengkapi dengan CCTV pada 12 lokasi, mushola dan kantor, dengan  hari pasar setiap hari."Namun kusus hari Selasa, Kamis dan Minggu cukup ramai yang disebut Pasar Kalangan," terangnya. (**)

Laporan: Sulistiyo

Editor: Munizar