MOMENTUM, Terbanggibesar--Pembayaran gaji guru honor dan staf tata usaha (TU) SMK Negeri 2 Terbanggibesar, Lampung Tengah (Lamteng), pada September 2020 tertunda.
Pasalnya, uang yang disiapkan untuk membayar gaji mereka pada awal bulan ini, dirampok dua orang tak dikenal pada Kamis (3-9-2020), sekitar pukul 11.00 WIB.
Uang senilai Rp150 juta yang dibawa bendahara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Terbanggibesar, Sumartanto, dirampok di depan Toko Kue Roman Bakery, Yukumjaya, Kecamatan Terbanggibesar.
Akibat kejadian tersebut, korban yang saat itu mengendarai mobil jenis sedan berwarna biru dengan nopol B 1078 JRA, kehilangan uang senilai Rp150 juta yang disimpan di bagasi mobilnya.
Uang gaji itu baru diambil korban di salah satu bank di Bandarjaya. Diuga, perampokan sudah direncanakan para pelaku. Bendahara sekolah tersebut sudah diincar dan dibuntuti pelaku saat mengambil uang di bank.
Saat di lokasi kejadian, pelaku yang berjumlah dua orang yang diduga mengikuti korban dari ATM, langsung beraksi. Mereka merusak kunci bagasi mobil menggunakan latter T, saat korban mencari kue di dalam sebuah toko.
"Pas saya sedang memilih kue, suara alarm mobil bunyi. Pada saat saya keluar, para pelaku sudah kabur pakai motor bebek. Ada dua orang, yang satu kayanya sih berperan dengan merusak bagasi mobil saya dan satunya sudah menunggu di atas motor," terang korban saat melaporkan kejadian tersebut di Mapolsek Terbanggibesar.
Sementara itu, salah satu saksi mata di lokasi kejadian, Mang Kus mengaku mendengar teriakan korban saat keluar toko. Dia juga melihat pelaku kabur menggunakan sepeda motor Honda Supra X.
"Ada dua orang tadi itu. Yang satu rada gemuk pakai kaos hitam, pakai helm dan menggunakan masker dan satunya pakai kaos lengan panjang hitam juga, pakai masker tapi kayanya enggak pakai helm," terang Kus kepada wartawan Harian Momentum.
Setelah itu, ia tak mengetahui selanjutnya. Karena ia sedang menjaga toko baju dan peralatan tulisnya.
"Kami serahkan ke pihak kepolisian yang lebih memahami dalam proses penyeledikan. Kami menunggu hasilnya bagaimana ke depan," tutur Kepala SMK N 2 Terbanggibesar, Ali Rosad, yang mendampingi korban melaporkan kejadian tersebut di Mapolsek Terbanggibesar.
Saat disinggung bagaimana nasib gaji guru honor dan staf TU pada bulan ini, Ali Rosad menyatakan sedang mencarikan solusi. Mengingat gaji tersebut menjadi hak para guru honor dan staf yang harus dibayar.
"Mudah-mudahan dalam dua, atau tiga hari ke depan ini segera dapat solusinya untuk mengganti gaji mereka," kata Ali Rosad.
Saat ini, jajaran kepolisian Polsek Terbanggibesar sedang memburu dan mencari keberadaan para pelaku. (*)
Laporan: Asdijal.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com