MOMENTUM, Bandarlampung--Donor darah sudah menjadi semacam kewajiban bagi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad. Bahkan, kebiasaan itu tetap dilakukan pada masa pandemi Covid-19.

Sepanjang pandemi Covid-19 yang dimulai sejak Maret 2020 hingga Oktober 2020, mantan Abang Jakarta tahun 1991 itu mengaku, sudah mendonorkan darahnya lebih dari tiga kali.

Pandra tidak khwatir kebiasaan berbagi itu dapat menurunkan imunitas tubuh. Bahkan, Pandra merasa setelah donor, badannya akan semakin sehat. Pandra meyakini, darah yang keluar saat donor akan tergantikan dengan darah segar di dalam tubuhnya.

Apalagi kebiasaan donor darah memang sudah menjadi bagian dari kehidupan Pandra. Mantan Kapolres Kepulauan Meranti, Riau itu mengaku sudah melakukan ratusan kali donor darah.

Sebagai abdi masyarakat, dia mewajibkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Hingga Selasa (20-10-2020), dia tercatat sudah 115 kali mendonorkan darahnya ke Palang Merah Indonesia (PMI).

Pandra mengatakan, donor darah kali ini dilakukannya bersama unsur TNI. Pasalnya, dia bersama pendonor lainnya mengetahui bahwa PMI kekurangan stok darah.

"Kami tergerak untuk mendonorkan darah ke PMI. Alhamdulillah ini yang ke 115 kalinya saya donor darah," ungkap Pandra kepada harianmomentum.com, Rabu (21-10-2020).

Pandra memiliki kiat khusus agar tetap sehat dalam masa pandemi yakni konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga teratur, serta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan.

Dia mengimbau masyarakat untuk terus mendisplinkan diri dalam menerapkan protokol kesehatan dimana pun berada.

Kepada masyarakat yang terbiasa atau yang ingin mendonorkan darahnya, kata dia, tidak perlu takut karena berbagai pelayanan kesehatan di Lampung, termasuk PMI telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Pandra berprinsip sebagaimana tagline PMI yakni 'Setetes Darah Kita Berarti untuk Mereka' tersebut kiranya menjadi penyemangat untuk mendonorkan darah demi kepentingan masyarakat luas. (*).

Laporan: Irawidya.

Editor: M Furqon.