MOMENTUM, Bandarlampung--Suara hentakan papan skate terus menggema di arena Skatepark Indoor PKOR (Pusat Kegiatan Olah Raga), Wayhalim, Kota Bandarlampung.

Beragam trik dan aksi mendebarkan yang diperagakan puluhan skateboarder (atlet/pemain skateboard) mengundang decak kagum penonton. Para skateboarder unjuk kebolehan untuk menapak podium tertinggi ajang Skateboard Competition 2020.

Ajang yang diselenggarakan Komunitas Indonesia Skate (KIS) Lampung bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung itu berlangsung selama dua hari (Kamis-Jumat, 10 hingga 11 Desember).

Even tersebut, bukan hanya diikuti pata skateboarder lokal, tapi juga dari berbagai daerah di luar Lampung: Jakarta, Tangerang, Bandung, Jambi, dan Palembang.

Ada tiga kategori yang dipertandingkan dalam Skateboard Competition kali ini: U-15 (under/di bawah usia 15 tahun), beginner class untuk para pemula, dan open class untuk skateboarder profesional.

Selain itu, ada pula kategori hiburan bertajuk game of skate. Kategori tersebut menampilkan battle trick antara dua pemain.

"Mereka suit, terus yang kalah harus ngikutin trik yang dipraktekin lawannya. Terus gantian. Kalau gak bisa, dapat huruf S. Begitu seterusnya sampai habis huruf S K A T E,” kata Abdul Kadir salah satu juri Skateboard Competition 2020 pada Harianmomentum.com.

Pemenang kategori game of skate adalah Muhammad Dhani yang juga memboyong medali perunggu untuk kategori open class.

Kemudian, untuk kategori U-15 juara pertama diraih Dimas Hari Diknata dengan final score 3,63. Untuk kategori beginner dimenangi Efan Ulfada dengan final score 2,73.

Kategori open class, menjadi yang paling menarik. Decak kagum dan gemuruh tepuk tangan penonton selalu mengiringi aksi para skateboarder.

Muhammad Dhani menjadi skateboarde yang paling diunggulakn untuk menjadi juara di kategori open class. Maklum, sebelumnya Dhani berhasil merebut medali emas pada ajang Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) di Kota Samarinda, Provinsi Kalikantan Timur.

Sayang, skor akhir Dhani tertinggal 0,27 poin dari Tinno Andrean Putra yang menjadi juara kategori open class skateboard competition 2020. Tinno keluar sebagai juara pertama setelah mengumpukan skor akhir 4,92, diikuti Yudhistira Pratama dengan skor 4,78.

Ketua KIS Lampung yang juga juri pada even tersebut Khairman Asyari mengatakan, pengusaan alat yang sangat baik menjadi kunci kemenangan
Tinno. Selain itu, perpaduan berbagai trik yang kompleks juga menjadi faktor penentu untuk meriah poin.

“Ada nilai yang berbeda antara slide dan grind di setiap trik. Kalau 5.O (grind) nilainya lebih tinggi dibanding 50-50 (grind) karena cuma nyangkut satu truck, jadi lebih bahaya,” kata Armen--sapaan akrab Khairman Asyari.

Dia menerangkan, penilain pada kategori open class meliputi tiga aspek: penguasaan alat, tingkat kesulitan trik, serta flow.
Untuk penguasaan alat, peserta diharapkan tidak hanya mencoba satu obstacle atau rintangan saja di dalam arena.

Kemudian untuk tingkat kesulitan trik, terdapat penilaian grind dan landing.  Selain itu, peserta juga dituntut untuk bermain dengan flow yang lebih santai.

“Kalau mainnya grasak-grusuk, itu kan jadinya kurang entertain,” kata Armen. yang sudah malang melintang sebagai skateboarder sejak akhir tahu 90-an itu.
Armen juga memberikan beberapa tips untuk para skateboarder muda. Menurut dia, konsentrasi menjadi kunci utama untuk menerapkan teknik permainan yang baik. 

"Konsentrasi harus dari awal. Kalau sudah gagal diawal, kemungkinan besar akan buyar sampai akhir. Jadi, biasanya diawal pakai trik yang gampang dulu. Kemudian naik pedenya, langsung naik tingkat kesulitannya," terangnya. (**)
Laporan: Ashri Fadilla
Editor: Munizar