Harianmomentum--Pemerintah Indonesia mengaku bergerak cepat menindaklanjuti aksi kekerasan di Rakhine terhadap etnis Rohingya oleh brutal pasukan keamanan Myanmar.
Pengakuan tersebut tertulis dalam meme yang
beredar beberapa saat lalu. Dalam meme itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
disebutkan langsung menghubungi sejumlah pihak terkait aksi kekerasan tersebut.
Mulai dari Chairman of Annan Advisory Commission, Kofi Annan; Sekjen PBB,
Antonio Guterres, Menteri Luar Negeri Bangladesh, Abdul Hassan MA; Menteri Luar
Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu; hingga National Security Advisor of Myanmar, U
Thaung Tun.
Disebutkan pula dalam Meme tersebut, Menteri Retno menyampaikan beberapa pesan
kepada pemerintah Myanmar.
Pertama, kembalikan stabilitas keamanan. Lalu, self restrain dan hentikan
penggunaan kekerasan. "Ketiga, perlindungan kepada semua, apapun etnis dan
agama, terakhir Pemerintah Myanmar juga diminta memberikan akses bantuan
kemanusiaan."
Selain menghubungi pihak-pihak terkait, "reaksi cepat" juga diberikan
pemerintah guna mengatasi krisis kemanusiaan melalui sinergi dengan kekuatan
masyarakat yang ada di Indonesia. Pemerintah juga langsung menandatangani nota
kesepahaman dengan 11 ormas tersebut.
Adapun ormas-ormas itu, yakni PP Muhammadiyah, PBNU, PKPU Human Intiative,
Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Peduli Umat-daarut Tauhiid, LAZIZ Wahdah,
LMMI, Aksi Cepat Tanggap (ACT), LAZIZ Dewan Dawah Islamiyah Indonesia, Social
Trust Funding Sy Arif Hidayatullah Jakarta. (sam/rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com