MOMENTUM, Sekampungudik--Terinspirasi wisata peninggalan lelulur, Mulyono menghadirkan tempat rekreasi untuk keluarga, Wisata Randu Mas.
Peninggalan lelulur itu berupa situs arkeologi yang terletak di Taman Purbakala Pugungraharjo, Kecamatan Sekampungudik, Lampung Timur.
Sebenarnya, kawasan itu sejak lama telah menjadi tempat wisata, Taman Purbakala Pugungraharjo. Namun, sejauh ini pengunjungnya terbatas. Meski demikian, Mulyono melihat ada peluang dan potensi wisata yang bisa dikembangkan.
Hal itu yang akhirnya mendorong pria kelahiran 1969 itu membangun Wisata Randu Mas. Sebuah kawasan yang didesain khusus untuk pengembangan wisata seni dan budaya. Lokasinya tepat di depan situs arkeologi Taman Purbakala Pugungraharjo.
Untuk menuju ke tempat itu, cukup mudah. Dari arah Bandarlampung melintasi Jalan Ir Sutami ke arah timur. Dengan wakti tempuh lebih kurang 45 menit, sudah sampai lokasi. Kondisi jalan menuju lokasi juga cukup bagus.
Memasuki pintu Taman Wisata Randu Mas, pengunjung akan disuguhkan pemandangan bangunan utama dengan ornamen yang unik. Paduan unsur modern dengan sentuhan arsitektur bangunan yang didominasi berbagai jenis ukiran kayu berkualitas.
Sebelum memasuki bangunan utama berupa rumah joglo, pengunjung bisa melihat patung Mahapatih Gajah Mada yang berdiri gagah menghunus kris. Di pintu masuk kanan dan kiri terdapat dua arca, Brawijaya dan permaisurinya. Ada juga burung garuda di sisi lain.
Selain wisata sejarah, pengunjung yang datang bersama keluarga juga terdapat wahana air untuk bermain air dengan anak anak. Ada dua kolam renang di sisi kanan rumah joglo. Kolam khusus anak anak dan orang dewasa.
Di lokasi ini juga terdapat beberapa pondokan berbentuk rumah joglo untuk pengunjung beristirahat. Di atas kolam juga terdapat rumah rumah joglo berukuran lebih besar. Tersedia musala untuk pengunjung melaksanakan ibadah.
Untuk masuk Taman Wisata Randu Mas, pengunjung cukup membayar tiket Rp20 ribu perorang, sudah dapat menikmati semua fasilitas yang ada. Seperti wahana air, santai bersama keluarga di rumah rumah joglo dengan ukiran yang unik, foto selfi di beberapa spot.
Pengunjung yang ingin melepas dahaga dan lapar, ada resto yang menyajikan berbagai menu makan dan minum tradisional.
Ada minuman khas dengan citra rasa yang menyegarkan. Yakni, randu mas sunset. Hanya dengan merogoh kocek Rp15 ribu sudah dapat menikmati minuman tiga rasa.
Mulyono, pemilik Taman Wisata Randu Mas, mengakui konsep pengembangan wisatanya akan menggabungkan semua elemen seni budaya yang terintegritas dengan baik. Tema seni dan budaya itu, untuk menciptakan keindahan sekaligus menjaga warisan leluhur.
"Budaya melahirkan warisan kesopanan keramahan. Dengan budaya bisa merangkul masyarakat. Bila selama ini masih ada nilai-nilai yang kurang baik, dengan budaya bisa menjadi lebih baik," katanya.
Menurut dia, tempat wiata itu dikonsep dengan tampilan berbagai kedaerahan tapi tetap menjadi satu kesatuan. Seni budaya harus dilestarikan dengan tampilan wisata yang diedukatif. Sehingga bisa menambah khasanah budaya kearifan lokal, dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik asing mauoun domestik.
"Taman Wisata Randu Mas memiliki komitmen untuk menjadikan Sekampungudik menjadi destinasi wisata di Lamtim. Tentu, banyak pengembangan yang harus dilakukan ke depan, bagaimana menyatukan konsep wisata seni dan budaya,” katanya dalam perbincangan dengan harianmomentum di Taman Wisata Randu Mas, Jumat (1-1-2021).
Nama Randu Mas, kata ayah dari dua orang anak ini, hanya sebagai pemanis agar mudah diingat pengunjung. "Tidak ada arti khusus atas nama ini," katanya.
Ia berharap kehadiran Randu Mas bisa menjadi nilai tambah pariwisata di Lampung Timur, khususnya di Kecamatan Sekampungudik. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dipilih wisata wahana air, karena Lamtim khususnya kecamatan Sekampungudik jauh dari pantai. Sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, khususnya anak anak. Apalagi wahana air di sini bersumber dari mata air.
Selain fasilitas yang ada, tambah pria yang akrab disapa Mas Mul iti, di Taman Wisata Randu Mas juga ada resto yang menyediakan menu menu tradisional. Harganya pun terjangkau dan bahkan murah meriah. Mulai dari Rp15 ribu sampai dengan Rp65 ribu per porsi.
Dibangun sejak Januari 2020, Taman Wisata Radu Mas memperoleh respon positif dari masyarakat. Pengunjungnya terus meningkat.
"Alhamdulillah, sejak dibuka lima bulan lalu, antusias masyarakat cukup baik. Setiap hari pengunjung yang datang hampir mencapai seribu orang. Khusus hari libur, Sabtu dan Minggu bahkan pengunjung bisa mencapai 1.500 orang lebih," katanya.
Mulyono akan terus menyempurnakan dan melengkapi fasilias tempat wisatanya dengan tetap mengusung konsep wisata pendidikan atau edukasi.
Kawasan itu tidak hanya menjadi tempat wisata. Randu Mas juga menyiapkan ruang pertemuan bagi masyarakat yang ingin membuat acara keluarga dan lainnya. Bisa disewa digunakan pemerintah atau swasta melakukan rapat atau diskusi.
Saat ini, di Taman Wisata Randu Mas juga menyediakan beberapa cotage untuk istirahat bagi mereka yang ingin bermalam. Tarif yang ditawarkan relatif murah. Satu cotage berkisar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu permalam. Sudah termasuk sarapan pagi untuk dua orang.
Pada masa pandemi Covid-19, pengelola wisata ini juga menerapkan prokol kesehatan. Pengunjung yang datang akan dicek suhu tubuhnya, diminta mencuci tangan, serta memakai masker.
"Kami juga melayani pemotretan prewedding bagi calon pengantin yang ingin mengabadikan momen momen indahnya. Ada paket khusus untuk layanan ini, yang dikelola oleh sang putra," kata Mas Mul. (*)
Editor: Nurjanah.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com