MOMENTUM, Batuputih--Tiga warga Tulangbawang Barat (Tubaba) tercatat menjadi penumpang pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, Sabtu (10-1-2021).
Ketiga korban tersebut warga Tiyuh/Desa Totomakmur, Kecamatan Batuputih, Tubaba. Yaitu, Sugiono Effendy yang diduduk di kursi nomor 12, Yohannes kursi nomor 13, Pipit Piyono di kursi nomor 14.
Selain terdaftar dalam manifes penerbangan tersebut, Sekretaris Tiyuh (Sekdes) Totomakmur, Eko, membenarkan ketiga warganya menjadi korban pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak setelah empat menit terbang dari Jakarta menuju Pontianak.
"Iya benar, tiga nama yang berasal itu warga kita," ungkapnya melalui via telfon kepada harianmomentum.com, Sabtu malam (9/1/2021).
Sementara dalam keterangan kepada pers, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
Menurut Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menyebut posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.
Aditia menambahkan, pada pukul 14.37 WIB, pesawat melewati ketinggian 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta approach.
"(Pesawat mengarah) ke barat laut (north west). Karenanya ATC menanyakan untuk melaporkan arah pesawat. (Namun), dalam hitungan detik, pesawat hilang dari layar radar," ungkap Aditia.
Pada pukul 14.40 WIB, menara pengatur lalu lintas penerbangan (ATC) Jakarta melihat arah penerbangan pesawat bukan 0,75 derajat seperti seharusnya bila menuju Pontianak.
Mulai pukul 17.00 WIB, upaya pencarian dilakukan Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan masyarakat di lokasi yang diduga sebagai lokasi terakhir pesawat terpantau radar.
Serpihan yang diduga bagian dari pesawat ini ditemukan di sekitar perairan Kepulauan Seribu menjelang Maghrib. (*)
Laporan: Solihin
Editor: M Fuqon
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com