Pasca Kecelakaan Sriwijaya Air, Polda Lampung Dampingi Tim Trauma Healing ke Tubaba

Tanggal 11 Jan 2021 - Laporan - 887 Views
Suasana pendampingan dalam upaya penyembuhan trauma dari keluarga korban kecelakaan pesawat di Kabupaten Tulangbawang Barat./ist

MOMENTUM, Bandarlampung-- Tim Trauma Healing Biro SDM Polda Lampung dan DVI Biddokes Polda Lampung memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182. 

Pendampingan psikologis dilakukan dengan menyambangi kediaman ketiga keluarga korban di Tiyuh (desa) Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulangbawang Barat, Senin (11-1-2021). 

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pendampingan ini adalah pertolongan pertama psikologis kepada keluarga korban Sriwijaya Air SJ182. 

"Psikologi First Aid atau PFA ini dilakukan dengan hadir mendampingi keluarga korban baik secara fisik maupun psikologis" ujar Pandra, Senin malam. 

Dia menuturkan, pendampingan dilakukan terhadap keluarga Pipit Piyono, Yohanes, Sugiono Effendi warga Tulangbawang Barat.

Pandra menambahkan, harapan dari pendampingan ini mampu memfasilitasi keluarga korban dalam menghadapi kecemasan yang mungkin muncul saat masih menunggu kabar kejelasan informasi keberadaan keluarganya yang hilang dalam insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut. 

"Ada pendekatan khusus kepada para keluarga korban yang sedang menunggu hasil informasi resmi dari DVI," kata Pandra. 

Sementara Ketua Tim Trauma Healing Biro SDM Polda Lampung AKBP Yuni mengungkapkan, pendampingan dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung melalu proses konseling untuk memfasilitasi reaksi emosional. 

"Seperti ungkapan rasa sedih, cemas, marah dan penuh harap dari keluarga kondisi anggota keluarganya yang hilang," tutur Yuni. 

Yuni mengungkapkan, layanan dukungan psikososial ini diharapkan bisa mengurangi beban psikologis keluarga korban agar bisa terus bersabar. 

"Dan tetap berdoa terbaik akan nasib para keluarganya atas kecelakaan maut itu seraya mempersiapkan kondisi psikologis keluarga korban untuk menghadapi kemungkinan terburuk mengenai kondisi korban," ungkap Yuni.(**)

Laporan: Ira Widya

Editor: Agus Setyawan

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Balita di Lamteng Jadi Korban Pencabulan ...

MOMENTUM, Anakratuaji--Pria paruh baya berinisial SK (46), ditang ...


Jadi Saksi Kasus Korupsi, Inspektur Inspektor ...

MOMENTUM, Kotabumi--Menjadi saksi kasus dugaan tindak pidana koru ...


Komplotan Curanmor di Lamteng Diamankan, Satu ...

MOMENTUM, Padangratu--Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Presisi P ...


Peringati Hari KI, Kemenkumham Sebut 10 Ribu ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com