MOMENTUM, Gedongtataan--Selain Wakil Gubernur Lampung Chusnunia alias Nunik, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona juga batal menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19.

Semula Dendi Ramadhona dijadwalkan menjadi salah satu pejabat di Provinsi lampung yang mendapat giliran pertama disuntik vaksin Covid-19.

"Iya, pak bupati tidak ikut di suntik hari ini karena kondisi tubuhnya kurang fit, kalau jadwalnya memang hari ini, tapi karena masalah kesehatan jadi beliau belum bisa," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Pesawaran Aila Karyus, Kamis (14-1-2021).

Aila mengatakan Bupati Pesawaran berkemungkinan menjadi orang pertama saat pelaksanaan vaksinasi dilakukan di Pesawaran.

"Kalau kabupaten kita, vaksinasi ini dilakukan pada awal Februari. Kalau tidak salah, sebelum suntik kepada para tenaga kesehatan, vaksinasi akan dilakukan kepada beliau (Dendi) terlebih dahulu," katanya.

Sementara itu, selain bupati yang akan menjalankan suntik vaksin, dirinya belum mengetahui siapa saja pejabat Pesawaran yang akan dilakukan vaksinasi ini.

"Kalau orang-orangnya saya tidak tau ya, yang saya ketahui ini hanya Bupati Pesawaran saja, selain itu belum ada info," ujar dia.

Sebelumnya, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, siap menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin covid-19.

Hal itu dilakukannya, untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat maupun para tenaga kesehatan (nakes) yang mendapat vaksin gratis dari pemerintah pusat.

"Kalau ditahap pertama ini, kita mengajukan sebanyak 243 ribu orang, tapi kemarin yang diprioritaskan ada para nakes terlebih dahulu, kalau mereka ragu saya siap menjadi orang pertama yang diberikan vaksin ini," katanya beberapa waktu lalu.

Dirinya meyakinkan vaksin yang akan diterima ini dipastikan aman, meskipun sampai saat ini vaksin tersebut belum sampai di Bumi Andan Jejama.

"Tidak mungkin pemerintah memberikan vaksin yang belum teruji, apalagi ini untuk seluruh masyarakat, maka dari itu untuk meyakinkan masyarakat saya siap, pak presiden saja menjadi orang pertama," katanya.

Laporan: Rifat Arif

Editor: M Furqon.