MOMENTUM, Menggala--Pemkab Tulangbawang terus mendorong dan mengembangkan perekonomi lokal. Tujuannya, membuka lapangan kerja, menurunkan kemiskinan, dan menciptakan sentra-sentra baru ekonomi.
Dalam membangunan ekonomi tersebut, Pemkab Tulangbawang yang dimotori Bupati Winarti menawarkan konsep pemberdayaan ekonomi rakyat yang dirangkum dalam 25 Program Unggulan BMW atau Bergerak Melayani Warga Tulangbawang.
Program prorakyat Pemkab Tulangbawang antara lain, Program Kreatif Mandiri BWM. Sasaran program ini, usaha ekonomi rakyat di bidang jasa, perdagangan, industri/kerajinan dan pertanian.
Dengan mengoptimalkan potensi wilayah dan dukungan permodalan, infrastruktur usaha, maupun bantuan teknis sesuai dengan yagn dibutuhkan. Serta fokus pada pemberian peluang tumbuhnya partisipasi masyarakat, keswadayaan dan kemandirian.
Bupati Tulangbawang Winarti menunjukkan plakat penghargaan sebagai Kepala Daerah Pembangunan Perekonomian Rakyat dari PWI Provinsi Lampung.
Program ini diharapkan dapat membatu pengembangan usaha dan pemasaran. Didukung permodalan dengan persyaratan yang mudah, murah, dan cepat. Sehingga dapat mempercepat kemandiran usaha masyarakat.
Dalam penguatan ekonomi masyarakat, Program Kreatif Mandiri BMW menyasar tiga kelompok. Pemuda karang taruna, kaum perempuan/ibu rumah tangga, dan wanita muslimat. Dengan memberikan bantuan dana stimulan Rp20 juta/kelompok. Tiga kelompok tersebut tersebar di 147 kampung dan empat kelurahan. Setiap kelompok memiliki 20 anggota.
Selain itu, Program Kreatif Mandiri BMW juga berhasil meningkatkan jumlah UKMM di Tulangbawang hingga 6,8 persen. Dengan alokasi anggaran Rp9 milar lebih pada 2019, dana ini disalurkan kepada 453 kelompok.
Demikian halnya pada tahun 2020. Penerima manfaat program ini sebanyak 453 kelompok dengan anggaran Rp9 miliar lebih. Jadi, sejak tahun 2018 hingga 2020, jumlah penerima manfaat mencapai 936 kelompok yang tersebar di 15 kecamatan di Tulangbawang.
Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman dan Bupati Winarti pada peringatan HPN 2021 dan HUT ke-75 PWI di Menggala.
Program tersebut merupakan salah satu prestasi yang membanggakan masyarakat Tulangbawang karena mendapat rekor MURI pada tahun 2019 sebagai “Pemerintah Kabupaten yang memberikan bantuan dana terbanyak untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)".
Selain itu, program tersebut turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2018 sebesar 9,70 persen menjadi 9,35 persen pada tahun 2019. Juga, menjaga stabilitas perekonomian dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,48 persen di atas Provinsi Lampung dengan pertumbuhuhan ekonomi 5,02 persen pada tahun 2019.
Bantuan Gerobak BMW
Sebagai upaya mengembangkan UMKM bagi pedagang kaki lima kuliner, selain bantuan permodalan melalui Program Kreatif Mandiri BMW, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tulangbawang juga memberikan bantuan gerobak 40 unit pada 2019 dan 25 unit pada 2020.
Bantuan tersebut diharapkan dapat mengembangkan usaha para pedadang kaki lima sekaligus memiliki daya saing. Bahkan, mampu menciptakan beberapa kuliner baru dan unik khususnya di Ibu Kota Kabupaten yaitu Kota Menggala.
Tidak bisa dipungkiri daya tarik pedagang kaki lima masih menjadi primadona bagi sebagian masyarakat Tulangbawang di tengah maraknya kuliner dengan konsep kafe/warung kafe. Penataan dan penyeragaman berupa pemberian Gerobak BMW Tulangbawang mampu menyedot perhatian konsumen.
Pembangunan Ikon Tulangbawang
Maraknya pembangunan ikon di sejumlah wilayah di Indonesia, mendorong Pemkab Tulangbawang untuk melakukan hal serupa dengan membangun beberapa tugu/monumen yang dijadikan sebagai ikon Tulangbawang.
Pembangunan beberapa tugu di beberapa tempat strategis, memberikan efek ganda bagi pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan tugu tersebut mampu menyedot perhatian masyarakat Tulangbawang, di tengah pandemi Covid-19.
Selain sebagai wahana rekreasi dan edukasi, tugu/monumen tersebut dalam jangka panjang akan menciptakan sentra ekonomi baru. Banyaknya masyarakat yang berkunjung akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, seperti pedagang kaki lima (puja sera) dengan Gerobak BMW-nya, penataan tempat parkir di sekitar wilayah tugu, serta berbagai spot bagi para penghobi fotografi.
Tugu atau monumen tersebut antara Tugu BMW di Simpang Penawar Kecamatan Banjaragung, Tugu Ikan Jelabat di Pasar Lama Kota Menggala, Tugu Garuda di Simpang Terminal Kota Menggala, Tugu Udang di Kecamatan Denteteladas, BMW Sport Center di Kawasan Perkantoran Gunungsakti Kota Menggala, serta Taman Ramah Anak di Gunung Sakti Menggala.
Pembangunan tugu tersebut memacu masyarakat untuk berkunjung dan melakukan berbagai aktifitas. Seperti berfoto bersama, berolahraga, atau sekadar bersendagurau dengan keluarga dan kerabat. Berbagai aktifitas tersebut juga mampu menjadi terapi menyehatkan bagi psikologis masyarakat.
Program Ekonomi Kreatif Pondok Pesantren
Salah satu dari 25 program unggulan BMW yang diwujudkan Pemkab Tulangbawang adalah bantuan hibah untujk pondok pesantren. Bantuan berupa dana stimulan Rp20 juta diberikan kepada 31 pesantren yang tersebar di 12 kecamatan.
Bantuan tersebut untuk mendorong usaha ekonomi produktif (UEP) di pondok pesantren. Bantuan ini sebelumnya merupakan hibah dana sosial. Perubahan paradigma yang dilakukan Bupati Winarti itu merupakan terobosan guna memperkuat perekonomian pesantren.
Selain untuk mendorong pesantren menciptakan sentra ekonomi kreatif baru, bantuan tersebut diharapkan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan berahlak mulia.
Lebih dari itu, pondok pesantren sebagai sentra ekonomi akan memberikan efek ganda bagi masyarakat di sekitarnya untuk membuat usaha-usaha ekonomi yang mendukung pengembangan perekonomian di wilayah tersebut.
BMW Mart
Pemasaran menjadi kendala umum dalam pengembangan bisnis, khususnya industri lokal. Pemkab Tulangbawang membangun BMW Mart yang bertujuan membantu memasarkan hasil industri kecil. Program ini disertai dengan bantuan pendampingan terkait pengemasan dan legalitas produk yang akan dijual. BMW Mart yang dalam waktu dekat akan diresmikan, sudah menampung 30 persen produk UMKM yang ada di Tulangbawang.
Mal Pelayanan Publik
Mal Pelayanan Publik merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu. Tujuannya, menyediakan pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman dan nyaman.
Melalui Mal Pelayanan Publik masyarakat dapat mengurus segala bentuk perizinan dan nonperizinan di satu tempat sehingga memudahkan masyarakat dalam proses perizinan.
Hal tersebut dapat dirasakan dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai termasuk bagi masyarakat berkebutuhan khusus/disabilitas.
Mal Pelayanan Publik Kabupaten Tulangbawang telah beroperasi sejak Maret 2019 dan diresmikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia pada 4 November 2020.
Dengan sistem yang telah terintegrasi, Mal Pelayanan Publik Tulangbawang menyediakan 325 jenis layanan perizinan dan non perizinan termasuk pelayanan dari lembaga vertikal.
Keberadaan Mal Pelayanan Publik terbukti bermanfaat. Buktinya, jumlah perizinan di sektor industri kecil meningkat sebesar 16,31 persen hingga akhir 2020.
Penambahan signifikan terjadi di tiga kecamatan. Gedungaji bertambah 33 pelaku usaha, Gedungmeneng 116 pelaku usaha, dan Menggala bertambah lima pelaku usaha.(adv)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com