MOMENTUM, Balikbukit--Warga Kelurahan Waymengaku, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mendadak berhamburan meninggalkan rumah. Alasannya, kurang dari setengah jam wilayah setempat diguncang gempa dua kali pada pukul 11:18 WIB dan 11:30 WIB , Sabtu (13-2-2021).
Berdasarkan informasi resmi dari BMKG bahwa gempa pertama berkekuatan 5.3 Sr berlokasi 6.81 LS, 103.30 BT, 183 kilometer Barat Daya, Pesisir Barat, Lampung dengan kedalaman 10 KM.
Tidak selang lama, gempa susulan dengan kekuatan 5.5 Sr berloksi 6.34 LS,103.57 BT (134 km Barat Daya Pesisir Barat-Lampung), kedalaman 10 Km.
Kepala UPT BMKG Kotabumi, Anton Sugiharto mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, gempa terasa di tiga kabupaten: wilayah pusat gempa Kabupaten Pesisir Barat, Lampung Bar atdan Kotaagung Kabupaten Tanggamus.
"Daerah kita itu, daerah Pesisir Barat, Lampung Barat terus Sumatera Bagian Barat memang berpotensi gempa yang signifikan," katanya.
Khususnya, lanjut Anton, tahun 2021 aktifitas gempa bumi di wilayah tersebut cenderung meningkat. Sementara aktivitas gempa yang baru saja terjadi di zona subduksi.
"Yang baru ini (gempa) karena aktifitas di zona subduksi," katanya.
Dikatakan Anton, hingga saat ini belum ada alat atau teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi. Namun, pihaknya menegaskan bahwa jalur gempa khusunya di Sumatra bagian barat termasuk Lampung yakni lempeng Indo Pasifik selalu menunjukan pergerakan. Pergerakannya mencapai 2,7 mm dalam setahun.
"Potensi wilayah gempa memang sudah kita keluarkan, daerah-daerah yang mempunyai potens. Sedangkan pergerakannya, 2,7 milimeter pertahun," katanya.
Dengan itu, pihaknya mengimbau warga yang menempati wilayahnya lintasi lempangan indo pasifik untuk tetap waspada. Pihaknya, menekankan warga untuk mendapatkan informasi dari intansi resmi BMKG. Dalam arti, jangan mudah terpercaya informasi hoak yang didapat diluar BMKG.
"Waspada dan tetap tenang, karena kita berada diposisi daerah rawan gempa bumi. Masyarakat lebih tenag dan bisa mitidasi dari potensi gempa bumi didaerahnya. Masyarakat bisa mengikuti info-info yang resmi dari BMKG untuk menghindari isu Hoax," pungkasnya.(**)
Laporan: Sulemy
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com