MOMENTUM, Sumberejo--Bupati Tanggamus minta dukungan dua menteri Kabinet Indonesia Maju dalam upaya pengembangan perekonomian di kabupaten tersebut.
Hal itu disampaikan Bupati Dewi Handajani saat menerima kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil, di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus, Minggu (28-2-2021).
Bupati Dewi Handajani berharap dengan kunjungan Menkop UKM dan Menteri ATR/BPN juga dapat mendukung para pelaku UMKM dan petani yang ada di Tanggamus.
"Di Tanggamus ada 283 koperasi namun yang aktif hanya 82, maka dari itu perlu ada pendampingan sehingga koperasi dapat bangkit di tengah Pandemi Covid 19. Kami pemerintah daerah juga mengucapkan terima kasih kepada PT GGP yang sudah memberi pendampingan dan wawasan kepada para petani dan kami juga meminta bantuan bibit alpukat untuk disalurkan kepada rumah rumah masyarakat," ujar bupati.
Dalam kesempatan tersebut, bupati juga berharap agar Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil dapat mendorong percepatan realisasi Kawasan Industri Tanggamus (KIT) yang hingga sekarang belum dapat diwujudkan. "Semoga bapak menteri dapat mempercepat merealisasikan pembangunannya sebab KIT sudah masuk dalam program strategis nasional," kata bupati.
Dalam kunjungan itu, Menkop UKM, Teten Masduki memuji sistem kemitraan antara koperasi, petani dan perusahaan yang sudah terjalin dengan sangat baik. Teten berharap dengan sistem kemitraan ini tumbuh jiwa entrepreneur di kalangan petani dan pelaku UMKM.
Menurut dia, adanya sistem kemitraan ini sangat bagus dan menjadi salah satu strategi dalam mendorong UMKM naik kelas. "Kami juga mempunyai program kehutanan sosial bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang setiap KK dapat mengelola lahan 2 ha selama 35 tahun dan membangun corporate farming. Untuk mewujudkan itu perlu konsolidasi kelompok petani dalam skala ekonomi," ujar Teten.
Sementara itu, Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengatakan tujuan kedatangannya untuk melihat budidaya pisang mas yang memiliki kualitas ekspor dengan dibantu oleh peran perusahaan.
"Ini sangat bagus, harapannya bisa dikembangkan di daerah lain konsep seperti ini. Untuk Kementerian ATR/BPN dalam hal ini mendukung reformasi agraria," ujar Sofyan Djalil.
Gubernur Arinal Djunaidi juga mengapresiasi kerja sama petani dengan PT GGP yang sudah memiliki pangsa pasar luas. Gubernur mendukung agar pisang mas dan produk pertanian lain di seluruh Lampung.
"Di Lampung ini potensi pertaniannya luar biasa, apalagi PT GGP sudah ada teknologi dan pasar sudah disiapkan. Untuk lahan tidak perlu takut, masih banyak lahan di Lampung ada sekitar 35 juta ha dan sawah 457 ha, untuk lainnya ada singkong, jagung dan pisang. Ini cocok dikembangkan dimasa mendatang," kata Arinal.
Corporate Afair PT GGP, Welly Soegiono mengatakan perusahaan sudah bermitra dengan petani pisang di Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2017, adapun konsepnya yakni sharing value bukan bagi hasil.
"Untuk di Tanggamus ini ada 400 hektare lahan pisang mas yang tersebar di tujuh kecamatan dengan 10 packing house, total petani yang menjadi binaan ada 800 orang. Adapun sistemnya pisang petani dibeli koperasi dan perusahaan dengan sistem kontrak membeli pisang petani dari koperasi,"kata Welly.
Dilanjutkan Welly, untuk modal saat ini masih swadana. Maka dari itu, Welly berharap ada bantuan pendanaan dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada kelompok tani khususnya yang membudidayakan pisang mas. "Di masa pandemi ini untuk permintaan pisang tidak berpengaruh, produk pisang Sumberejo ini sempat ekspor ke China dan Singapura, dan Maret ini rencana ekspor perdana ke Jepang," kata Welly.
Diketahui, Kedatangan dua menteri tersebut untuk melihat sentra pisang emas dan juga hasil karajinan UMKM yang ada di Kecamatan Sumberejo.
Rombongan menteri dan gubernur disambut Bupati Hj Dewi Handajani, Wakil Bupati Tanggamus Hi.A.M.Syafii, Sekda Tanggamus Hamid H.Lubis, jajaran Forkopimda dan Corporate Affair PT GGP, Welly Soegiono.
Pertama yang dikunjungi rombongan menteri dan gubernur adalah kebun pisang emas yang berada di Pekon Sumberejo. Menteri Teten, Menteri Sofyan Djalil, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani melihat dari dekat budidaya pisang mas hingga proses panen.
Kunjungan berikutnya rombongan menteri gubernur dan bupati mengunjungi packing house pisang mas yang dikelola Koperasi Tani Hijau Makmur.(**)
Laporan: Galih
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com