MOMENTUM, Metro--Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin meminta Pemerintah Provinsi Lampung untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayahnya.

“Pada 2022, pemprov dapat menjadikan Kota Metro sebagai prioritas pembangunan terutama di bidang infrastruktur untuk meminimalisir banjir," Wahdi Wahdi saat Musrenbang Kota dalam rangka penyusunan dokumen RKPD tahun 2022, di ruang OR Pemkot Metro, Jumat (12-3-2021). 

"Kami juga berharap dukungan untuk Autis Center, optimalisasi pembiayaan dari APBD Kota Metro sudah kami lakukan, namun terbentur dengan regulasi kewenangan," katanya. 

Dijelaskan Wahdi, Kota Metro akan mewujudkan lima prioritas pembangunan, yakni penguatan sektor kesehatan. Yakni pemenuhan pelayanan dampak pandemi Covid-19 dan pelayanan kesehatan esensial.

Kemudian, penguatan sektor pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, pemulihan dan peningkatan perekonomian lokal sebagai penopang utama kesejahteraan masyarakat serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Dengan kondisi kebijakan fiskal dari pemerintah pusat yang sangat dinamis, tentunya akan memaksimalkan pendapatan dari sisi pendapatan asli daerah agar pembangunan tetap dapat berjalan secara optimal,” ujarnya.

Wahdi mengimbau kepada stakeholder pembangunan juga fokus meningkatkan PAD dengan mengembangkan potensi-potensi perekonomian lokal.

“Kita membutuhkan waktu panjang untuk bisa beraktivitas secara normal, karena sejarah pernah mencatatkan penyakit cacar dan polio membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk bisa dikendalikan, begitu pula halnya dengan Covid,” ucapnya.

Wandi menambahkan, siap mendukung perwujudan visi dan misi Gubernur-Wakil Gubernur Lampung melalui pelaksanaan program pembangunan untuk Lampung Berjaya, terutama menyinkronkan enam program prioritas Provinsi Lampung Tahun 2022 dengan prioritas pertama pada peningkatan investasi dan nilai tambah produk unggulan.

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim mengatakan Kota Metro merupakan kota pendidikan dengan angka pengangguran tinggi karena masyarakat yang tidak mau pergi keluar untuk bekerja.

“Kita harapkan pendidikan di Kota Metro dapat menjawab kebutuhan pasar dengan cara menciptakan pendapatan melalui perdagangan. Sebab ini merupakan hak perdagangan. 

Untuk itu, mari kita bangun koperasi-koperasi pemasaran yang melibatkan para pedagang itu sendiri agar pelan-pelan dapat melancarkan sirkulasi pendapatan di kota ini sehingga tidak ada kelonjakan harga di kemudian hari seperti yang sudah-sudah,” ucapnya.(**)

Laporan: Adipati Opie/Rio

Editor: M Furqon.