Penyembah Galon

Tanggal 14 Apr 2021 - Laporan - 1109 Views
Andi Panjaitan, Pemred Harian Momentum.

MOMENTUM-- Baru- baru ini, jagat maya dihebohkan dengan pernyataan Komisaris PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto alias Kang Dede.

Pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ternyata memiliki agama baru, sebagai penyembah galon. Keterangan itu dia sampaikan melalui akun twitternya @kangdede78.

Saat itu, seorang netizen melalui akun @jumalikaalajeng mempertanyakan agama yang bersangkutan. “Pak jujur pak. Bapak agamanya apa?”

Kristia Budiyarto lalu menjawab jika dia seorang penyembah galon. Jawaban itu terekam pada 9 April 2021, tepatnya pukul 14.37 WIB yang disertai emot tertawa.  

Pertanyaan netizen itu cukup beralasan. Sebab, sebelumnya Kristia Budiyarto pernah juga membuat status yang kontroversi. 

Pada 7 Juni 2015, dia pernah mengaku sebagai Muslim. Melalui akun twitternya, dia membuat status: “Saya sebagai Muslim menyakini tidak satupun agama dalam kitab sucinya masing- masing yang mengajarkan untuk mencari kesalahan orang lain”.

Namun, dua tahun kemudian, agamanya berubah menjadi Katholik. Kristia Budiyarto menulis melalui statusnya; “Saya Khatolik kk ndak mungkin saya menjelek2an Pastor yang sangat dihormati Pemenang Yap Tian Hiem Award”.

Bagi saya, pernyataan kontroversi dari pribadi Kristia Budiyarto tentu sudah biasa. Wajar, karena jejak digital mencatat dia memang seorang buzzer. Sudah semestinya dia membuat pernyataan yang kontroversi agar dilirik para netizen. 

Tapi, sebagai pejabat BUMN, pernyataan itu sangat tidak pantas. Karena berpotensi menistakan agama. Terutama bagi penyembah galon.

Sebagai mantan koordinator tim media sosial Jokowi-Ma’ruf saat pemilihan presiden (Pilpres), sudah selayaknya jabatan Kristia Budiyarto saat ini dipertahankan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Tapi Erick juga harus mempertimbangkan hal lain. Sebab, tidak menutup kemungkinan jika ke depannya Kristia Budiyarto mempunyai agama baru. Seperti ’’penyembah laut’’ atau ’’penyembah jabatan’’ misalnya. Tentu hal itu akan kembali menuai kontroversi baru. Tabik pun. (**)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Yus Bariah, Tidak Bersalah ...

MOMENTUM -- Di pengadilan, ada sebutan hakim nonpalu. Yaitu, peng ...


Ingat, Pers Bukan Alat! ...

MOMENTUM--Belakangan, Lampung sedang dihebohkan dengan dugaan kor ...


Pilkada Koko ...

MOMENTUM -- Pada tahun ini, seluruh daerah di Indonesia akan memi ...


Gerakan Koko di Tubaba ...

MOMENTUM -- Pelaksanaan pencoblosan pilkada serentak berlangung p ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com