MOMENTUM, Liwa--Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mukhlis Basri, menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Liwa, Lampung Barat, Sabtu 29 Mei 2021.
Sosialisasi Empat Pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, diikuti seluruh pengurus anak cabang (PAC) dan pengurus DPC PDI Perjuangan Lampung Barat
Menurut Mukhlis, PDI Perjuangan selalu berada di garda terdepan dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI. "Sosialisasi 4 Pilar idenya dari PDI Perjuangan, sehingga sampai saat ini seluruh fraksi MPR RI melakukan sosialisasi," tandasnya.
Penyebutan empat pilar, kata Mukhlis, tidaklah dimaksudkan bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Namun, Pancasila tetap diposisikan sebagai dasar dan ideologi negara yang berkedudukan di atas tiga pilar lainnya.
Pemikiran yang melatarbelakangi pentingnya menyosialisasikan dan membudayakan empat pilar, sebenarnya berawal dari kepedulian dalam melihat perkembangan kebangsaan Indonesia di era reformasi yang bergulir sejak 1998, paparnya.
Dia menjelaskan, gelombang perubahan reformasi itu, tidak saja berdampak positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi juga membawa sejumlah tantangan kebangsaan yang perlu dicarikan solusinya.
"Misalnya, saat ini ada pertarungan ideologi, bukan hanya dari kelompok Islam garis keras, tapi juga dari kelompok kapitalis. Sehingga, PDI Perjuangan selalu dikaitkan dengan isu-isu PKI," jelasnya.
Dikatakannya, tidak ada kader PDI Perjuangan menyerang penganut agama dalam menjalankan ibadahnya. Sehingga hal itu menjadi salah satu prinsip yang dilakukan PDI Perjuangan, bagaimana agar kader PDI Perjuangan mengamalkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjaga persatuan Indonesia, dan NKRI.
Kader PDI Perjuangan dari beragam latar belakang baik dari kalangan tokoh-tokoh agama, ulama, kyai, ustadz dan nasionalis. Dengan demikian, hal ini tidak menjadikan PDI Perjuangan partai yang anti agama atau anti pancasila.
"Tuduhan kepada PDI Perjuangan, sebagai partai yang anti pancasila dan anti agama. Itu tidak benar, justru PDI Perjuangan merangkul semua golongan. PDI Perjuangan adalah Pancasila sejati," tegas mantan Bupati Lampung Barat dua periode itu.
Pada kesempatan itu, Mukhlis juga mengapresiasi program pembangunan di Lampung Barat. Di tengah keterbatasan anggaran karena dampak pandemi covid-19, Pemkab Lampung Barat masih bisa melaksanakan program pembangunan.
Dia berharap berbagai keberhasilan yang telah diraih, harus dipelihara dengan tekad untuk lebih ditingkatkan lagi pada masa-masa mendatang. Masih banyak yang harus dikerjakan dan membutuhkan peran aktif masyarakat,” kata Mukhlis. (*)
Editor: M Furqon/Rls.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com