MOMENTUM, Bandarlampung--PT Jasa Raharja Cabang Lampung mencatat pembayaran santunan korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas meningkat 10,79 persen selama periode Januari-Mei 2021.

Hal itu disampaikan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Lampung, Margareth Panjaitan saat halal bihalal dengan awak media, Rabu (9-6-2021).

"Peningkatan pembayaran santunan terjadi pada jumlah korban meninggal yaitu pada tahun 2020 Rp13 miliar, naik menjadi Rp14 miliar di 2021," kata dia.

Menurut dia, secara keseluruhan peningkatan pembayaran santunan kepada korban luka-luka hingga meninggal dalam laka lantas periode tahun 2021 sebesar Rp22.134.364.622, naik sebesar 6,42 persen atau Rp20.798.816.565, dibandingkan Januari-Mei 2020.

Sedangkan untuk pembayaran santunan korban luka-luka mengalami penurunan yaitu dari Rp7.782.816.565, pada 2020 turun menjadi Rp7.714.364.622 pada 2021 atau turun sebanyak 0,88 persen.

“Sebenarnya jumlah korban laka lantas turun, tapi fatalitasnya yang meningkat. Ini miris sebenarnya. Jadi, kami memang punya PR yang sangat besar untuk sosialisasi tertib dalam berlalu lintas dan pencegahan kecelakaan lalu lintas,” ujar Margareth Panjaitan.

Dia menuturkan, kenaikan jumlah korban laka lantas paling tinggi terjadi April, sebelum dilakukannya penyekatan mudik Idul Fitri 1442 Hijriyah pada Mei lalu.

Sementara, kata Margareth, di berita-berita televisi pada akhir April itu semua orang memanfaatkan kesempatan untuk mudik sebelum dilakukannya penyekatan.

“Jadi analisis kami, pada April itu terjadi pergerakan masif masyarakat baik yang keluar Pulau Jawa maupun masuk ke Pulau Sumatera,” tuturnya.

Untuk itu, lanjut Margareth, kelak pihaknya akan fokus pada program kerja pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Semoga dengan program kerja tersebut tingkat fatalitas laka lantas dapat ditekan, sekaligus kuantitas atau jumlah korban laka lantasnya,” kata dia.

Menurut Margarerh, PT Jasa Raharja Lampung telah bekerjasama dengan 60 rumah sakit di Provinsi Lampung untuk penanganan dan penggantian biaya perawatan laka lantas.

Margareth menjelaskan, sebagai bagian dari lima pilar keselamatan lalu lintas dalam undang-undang nomor 22 Tahun 2009, Jasa Raharja turut serta dalam program pencegahan kecelakaan dengan memberikan dukungan kepada instansi terkait.

Kemudian, sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jasa Raharja Lampung juga memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat dengan menyalurkan berbagai Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) diantaranya, paket sembako sebanyak 400 paket bagi awak angkutan umum di darat yang terdampak Covid-19, dan penanaman bibit pohon di Teluk Kiluan.(**)

Berikut dukungan kegiatan maupun alat keselamatan transportasi, antara lain:

1. Pos Pengamanan Nataru 2020-2021 dan Penyekatan Arus Balik Idul Fitri 1442 H Tahun 2021.

2. Mendirikan Tenda Kesehatan (Test Antigen dan Tenda Isolasi) di Pos Penyekatan.

3. Penyerahan dan pemasangan 6 (enam) unit Lampu Kejut Panel Surya di pos yang menjadi daerah titik penyekatan utama di Provinsi Lampung.

4. Kegiatan aksi simpatik dengan membagikan bingkisan kepada petugas gabungan di posko penyekat berupa makanan dan minuman ringan serta Paket Alat Pelindung Diri (APD) guna pencegahan Covid-19 seperti masker, hand sanitizer, vitamin dsb.

5. Lifejacket dan Lifebuoy bagi nelayan Teluk Kiluan bagi keselamatan penumpang penyeberangan sungai dan laut.

6. Trafic cone, barikade, jas hujan, helm bagi satuan lalu lintas Polres untuk mendukung keselamatan transportasi darat.

7. Mobil Unit Keselamatan Lalu Lintas (MUKL) berupa pelayanan kesehatan dan rapid tes gratis bagi awak angkutan umum dan masyarakat luas.

8. Pemasangan spanduk himbauan keselamatan berlalu lintas di titik rawan kecelakaan sepanjang jalur arteri dan spanduk himbauan pencegahan penularan virus covid-19.

9. Sosialisasi Keselamatan Transportasi Di Daerah Wisata Teluk Kilauan.