MOMENTUM, Pringsewu--Resmi dikukuhkan, Dewan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) diminta bersinergi guna mewujudkan Pringsewu Bersahaja dan Lampung Berjaya.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Fauzi di Aula Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, Jumat (18-6-2021).

"Mari bersama-sama menciptakan kerukunan umat beragama dalam rangka mewujudkan Pringsewu Bersahaja dan Lampung Berjaya," ajak Fauzi.

Wabup juga mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus FKUB yang sudah dikukuhkan, sekaligus selamat melaksanakan tugas pengabdian.

"Ayo kita ciptakan kerukunan antar umat beragama sehingga mewujudkan Pringsewu yang aman dan kondusif," ujarnya.

Ketua FKUB Kabupaten Pringsewu KH Mahfudz Ali mengungkapkan salah satu program kepengurusan baru adalah penguatan tim. "Jika tim kuat tentunya akan dapat melaksanakan tugas dengan baik," ujarnya.

Dia mengatakan, FKUB akan selalu memelihara dan mempertahankan program-program yang sudah bagus, serta mengambil program baru berkualitas.

KH Mahfudz Ali mengajak untuk bersama-sama meniatkan untuk mencintai FKUB. "Jika kita mencintai FKUB berarti mencintai Pringsewu, jika mencintai Pringsewu berarti mencintai Lampung, jika mencintai Lampung berarti juga mencintai Indonesia. Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman," ujarnya.

Pengukuhan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Mereka yang dikukuhkan sebagai Ketua KH Mahfudz Ali, Wakil Ketua I H Auladi Rosyad (NU), Wakil Ketua II H Muhtasor (Muhammadiyah), Sekretaris H Muhammad Faizin (MUI) serta Wakil Sekretaris Pendeta (Pdt) Christya Prihanto Putro (PGI).

Serta pada jajaran anggota adalah KH M Gufron (tokoh agama Islam), Antonius Parsidi (Paroki Pringsewu/tokoh agama Katolik), KH Sobri Final Mustafa (pondok pesantren), KH A Fuad Abdillah (pemuka agama Islam), HM Syaukani (UMPRI).

Lalu, KH Daim Abdul Jami (Muhammadiyah), Suyitno (Majelis Budhayana Indonesia), H Dian Arief Rahman (LDII), Misino (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Hj Hasniati Luthan (Aisyiyah) dan Hj Nafahatun Misqiyah (Muslimat NU).(**)

Laporan: Sulistyo

Editor: Agus Setyawan