Dokter Nina, Pejuang Medis Melawan Covid-19

Tanggal 30 Jun 2021 - Laporan - 743 Views
dr Nina saat menerima anugerah Tjindarboemi

MOMENTUM, Bandarlampung--Dokter spesialis paru Nina Marlina Sp.P., menerima Anugerah Tjindarboemi PWI Lampung sebagai Tenaga Medis Melawan Covid-19, beberapa waktu lalu.

Nina dinilai menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan dan diagnosa pasien covid-19 di Lampung sejak masa pandemi.

Hampir setiap hari dia harus berhadapan dengan virus berbahaya asal Tiongkok tersebut. Demi melayani pasien di tiga rumah sakit sekaligus: Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Rumah Sakit DKT dan Rumah Sakit Urip Sumoharjo.

Tak jarang pula, Nina merasa khawatir terpapar. Namun, baginya keselamatan pasien lebih utama. Nina pun tetap memberikan pelayanan maksimal.

"Jadi setiap hari waktu mau berangkat saja sudah membayangkan ketemu pasien lagi. Belum lagi resiko kita tertular," kata Nina kepada harianmomentum.com.

Terlebih lagi, menurut dia, tenaga kesehatan merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terpapar covid-19.

"Jadi ini merupakan kecemasan tersendiri bagi nakes. Kadang kita berpikir kapan pandemi ini berakhir," sebutnya.

Meski demikian, dia tetap melaksanakan kewajibannya semaksimal mungkin untuk keselamatan masyarakat Lampung. 

"Jadi dari awal kita sudah optimal. Istilahnya kita sudah tidak mengurusi diri sendirilah," tuturnya.

Bahkan, dia merasa saat ini alat pelindung diri (APD) menjadi barang yang wajib digunakan tenaga kesehatan. Terutama saat meninjau pasien covid-19.

Bahkan, dalam sehari bisa tiga kali mengganti APD di masing-masing rumah sakit. "Kalau awal-awalnya ya memang panas. Tapi sekarang sudah jadi barang wajib. Jadi kalau tidak pakai itu, sepertinya ada yang kurang," tuturnya.

Dia menuturkan, tugasnya sehari-hari melakukan visit pasien, mengecek obat. Termasuk memantau kondisi pasien.

Dia pun berharap pandemi covid-19 segera berakhir. Sehingga seluruh bidang yang terdampak bisa kembali normal. "Kita nakes saja sudah merasa lelah. Mudah-mudahan pandemi ini bisa berakhir," harapnya.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada PWI Lampung yang memberikan Anugerah Tjindarboemi. "Terima kasih nakes masih diingat. Saya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan dari PWI," jelasnya.

Dia pun berharap anugerah itu menjadi motivasi baginya untuk terus melayani dan melindungi masyarakat Lampung. 

Nina bukanlah satu- satunya tenaga medis di Lampung yang setiap hari harus berjibaku dengan pasien covid-19. Masih banyak dokter dan perawat lainnya. 

Tapi, paling tidak anugerah Tjindarboemi yang diberikan PWI bisa menjadi motivasi bagi tenaga kesehatan lainnya agar tetap konsisten berjuang melawan covid-19. (**)

Laporan/Editor: Agung DW

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Kasus DBD di Metro Meningkat Drastis ...

MOMENTUM, Metro--Jumlah kasus penularan penyakit deman berdarah d ...


Di Lampung Utara: 798 Orang Terjangkit Demam ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Penderita demam berdarah atau DBD di Kabupa ...


Dinkes Mesuji Catat 100 Kasus DBD ...

MOENTUM, Mesuji--Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji mencatata selam ...


Donor di PTPN I Regional 7 Bantu Atasi Defisi ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Lampung men ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com