MOMENTUM, Sekampung--Warga dua desa di Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, digegerkan penemuan jasad bayi di tepi irigasi perbatasan Desa Sumbersari dan Mekarsari, Sabtu (3-7-2021).

Jasad bayi terbungkus plastik putih ditemukan warga sekitar pukul 13.00 wib, itu plasentanya masih melekat di tubuh bayi. 

Jasad bayi tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Sekampung sekitar pukul 15.00 Wib untuk dilakukan pemeriksaan. Sekitar satu jam berada di puskesmas, jasad bayi tersebut baru ditangani dokter.

Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution melalui Kapolsek Sekampung AKP Muliawati NK menjelaskan, mendapat laporan dari masyarakat atas penemuan jasad bayi, anggota Polsek Sekampung langsung mendatangi lokasi.

Dijelaskan Kapolsek, jasad bayi berjenis kelamin laki-laki pertama kali ditemukan Nasib (40) warga Mekarsari yang hendak menutup saluran air guna mengaliri lokasi pembuatan batu bata. "Saksi melihat ada plastik putih di tepi irigasi persawahan, saat di lihat berisi jasad bayi," kata Muliawati.

Ditambahkannya, saksi kemudian memanggil rekannya, Aman (60) warga Sumbersari. Peristiwa penemuan jasad bayi tersebut kemudian menyebar ke masyarakat. "Peristiwa tersebut kemudian di laporkan ke Mapolsek Sekampung," kata Muliyawati.

"Bayi berjenis kelamin laki-laki diperkirakan baru lahir tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa," katanya. 

Dari informasi di lokasi kejadian jasad bayi tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Trimulyo. Puskesmas Trimulyo sementara di tutup akibat wabah pandemi Covid-19, kemudian di bawa ke Puskesmas Sekampung.

"Jasad bayi di lakukan pemeriksaan di Puskesmas Sekampung sebelum dimakamkan," katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, jasad bayi tersebut di bawa ke Desa Sumbersari untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Lebih lanjut, atas peristiwa tersebut, petugas Polsek Sekampung masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku dan orang tua bayi malang tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan siapa orang tua yang tega melakukan pembuangan bayi tersebut," kata dia. (*)

Laporan: Arif Fahrudin

Editor: M Fuqon.