Harianmomentum-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat (Tubaba) harus lebih ketat
melakukan pengawasan pekerjaan proyek fisik.
Hasil investigasi
harianmomentum menemukan banyak pekerjaan proyek fisik di kabupaten setempat
yang bermasalah. Mulai dari teknis pekerjaan yang diduga tidak sesuai
spesifikasi hingga ulah rekanan yang meninggalkan hutang pada warga di lokasi
proyek.
Beberapa proyek fisik
yang diduga bermasalah: pembangunan sumur bor di RK 1 Tiyuh (desa) Totokaton,
Kecamatan Batuputih. Hasil pelaksanaan proyek pembangunan sumur bor dengan
anggaran Rp200 juta itu, tidak bisa dimanfaatkan warga, karena tidak memiliki
mesin penyedot air.
Bukan itu saja, pihak rekanan pelaksana proyek juga meninggalkan hutang
kepada warga. “Saat
pengerjaan proyek, pemborong meminta bantuan saya mencarikan material berupa
pasir dan papan. Kebetulan, saya ada semua material yang diminta, dan katanya
akan dibayar setelah proyek selesai ,” kata Muh (40) warga setempat beberapa
waktu lalu.
Tapi sambung Muh, begitu pengerjaan proyek sumur bor tersebut selesai,
pemborong tidak membayar hutang tersebut.
Kondisi serupa juga
terjadi pada hasil pelaksanaan proyek pembangunan jembatan di Tiyuh Sumberrejo,
Kecamatan Lambukibang. Selain hasil pekerjaan proyek yang diduga asal jadi,
pihak rekanan juga meninggalkan hutang kepada seorang warga setempat.
“Hasil proyeknya
mengecewakan, pondasi jembatan itu sudah retak. Terus pemborongnya juga
meninggalkan hutang sekitar Rp30 juta kepada warga saya,” kata Kepalo Tiyuh
Sumberrejo Herwan Susanto.
Dia menerangkan,
hutang pemborong tersebut berupa biaya makan minum dan sewa bascam pekerja dan
pengadaan material selama pelaksanaan proyek.
“Selama proyek
berjalan untuk makan minum dan pekerja, pemborong berhutang di warung bu Minah
dan bu Poniyem. Terus pemborong juga ambil material dari beberapa warga,
termasuk menempatkan warga sebagai penjaga mala. Janjinya akan dilunasi setelah
proyek selesai,tapi tidak ada yang dibayar. Kalau ditotal sekitar Rp30 juta,”
tuturnya
Menurut dia, proyek
pembangunan jembatan tersebut dilaksanakan CV Duta.”Setahu saya nama perusahaan
kontraktornya CV Duta. Siapa pemiliknya saya tidak tahu. Kami minta tolong pada
pemkab untuk menyelesaikan masalah ini,” harapnya. (frk)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com