Di Tubaba Banyak Proyek Bermasalah, Pemborong Tinggalkan Hutang pada Warga

Tanggal 24 Sep 2017 - Laporan - 1087 Views
Proyek bermasalah di Kabupaten Tubaba.

Harianmomentum-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat (Tubaba) harus lebih ketat melakukan pengawasan pekerjaan proyek fisik. 

 

Hasil investigasi harianmomentum menemukan banyak pekerjaan proyek fisik di kabupaten setempat yang bermasalah. Mulai dari teknis pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi hingga ulah rekanan yang meninggalkan hutang pada warga di lokasi proyek.

 

Beberapa proyek fisik yang diduga bermasalah: pembangunan sumur bor di RK 1 Tiyuh (desa) Totokaton, Kecamatan Batuputih. Hasil pelaksanaan proyek pembangunan sumur bor dengan anggaran Rp200 juta itu, tidak bisa dimanfaatkan warga, karena tidak memiliki mesin penyedot  air.

 

Bukan itu saja, pihak rekanan pelaksana proyek juga meninggalkan hutang kepada warga. “Saat pengerjaan proyek, pemborong meminta bantuan saya mencarikan material berupa pasir dan papan. Kebetulan, saya ada semua material yang diminta, dan katanya akan dibayar setelah proyek selesai ,” kata Muh (40) warga setempat beberapa waktu lalu. 


Tapi sambung Muh, begitu pengerjaan proyek sumur bor tersebut selesai, pemborong tidak membayar hutang tersebut. 

 

Kondisi serupa juga terjadi pada hasil pelaksanaan proyek pembangunan jembatan di Tiyuh Sumberrejo, Kecamatan Lambukibang. Selain hasil pekerjaan proyek yang diduga asal jadi, pihak rekanan juga meninggalkan hutang kepada seorang warga setempat.

 

“Hasil proyeknya  mengecewakan, pondasi jembatan itu sudah retak. Terus pemborongnya juga meninggalkan hutang sekitar Rp30 juta kepada warga saya,” kata Kepalo Tiyuh Sumberrejo Herwan Susanto.

 

Dia menerangkan, hutang pemborong tersebut berupa biaya makan minum dan sewa bascam pekerja dan pengadaan material selama pelaksanaan proyek.

 

“Selama proyek berjalan untuk makan minum dan pekerja, pemborong berhutang di warung bu Minah dan bu Poniyem. Terus pemborong juga ambil material dari beberapa warga, termasuk menempatkan warga sebagai penjaga mala. Janjinya akan dilunasi setelah proyek selesai,tapi tidak ada yang dibayar. Kalau ditotal sekitar Rp30 juta,” tuturnya     

 

Menurut dia, proyek pembangunan jembatan tersebut dilaksanakan CV Duta.”Setahu saya nama perusahaan kontraktornya CV Duta. Siapa pemiliknya saya tidak tahu. Kami minta tolong pada  pemkab untuk menyelesaikan masalah ini,” harapnya. (frk)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pemerintah Provinsi Lampung Tindaklanjuti Put ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fah ...


Ribuan Warga Senam Bersama Gubernur Lampung d ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Ketua ...


JCH Mesuji Berangkat Awal Juni ...

MOMENTUM, Mesuji--Jemaah calon haji (JCH) Kabupaten Mesuji dijadw ...


Dinas Perdagangan Metro Gencar Lakukan Penetr ...

MOMENTUM, Metro--Dinas Perdagangan dan Pasar Kota Metro, gencar m ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com