MOMENTUM, Adiluih--Kakek Wiji (63 tahun) ditemukan tewas tergantung pada tiang bambu di gudang penyemain jamur kelapa sawit, di belakang rumahnya, Sabtu (30-7-2021).
Warga Pekon/Desa Srikaton, Kecamatan Adiluih, Kabupaten Pringsewu, diduga nekat gantung diri karena depresi dengan panyakit katarak (gangguan penglihtan) yang dideritanya bertahun-tahun.
Peristiwa tersebut, pertama kali dikehatui oleh Lisnawati anql korban, sekitar pukul 7.30 WIB. Kapolsek Sukoharjo Iptu.Timur Irawan membenarkan kejadian tersebut.
Menurut kapolsek, berdasarkan keterangan warga, selama ini korban tinggal seorang diri. Kedua anaknya sudah menikah dan hidup berlainan rumah walau masih dalam satu desa.
"Karena korban tidak mau tinggal bersama anaknya. Setiap hari secara bergantian kedua anaknya mengantarkan makanan dan kebutuhan lain ke rumah korban. Tadi pagi, saksi Lisnawati (anak korban) menqantar sarapan ke rumah orang tuanya," tuturnya.
"Saksi memangil-manggil korban, tapi tidak ada sahutan. Lalu saksi melakukan pencarian, akhirnya menemukan korban dalam posisi tergantung dengan seutas tali tambang yang diikatkan di tiang bambu penyangga tempat penyemaian jamur kelapa sawit dibelakang rumah korban," terangnya.
Mengetahui orang tuanya tewas tergntung, saksi langsung berteriak histeris dan kemudian warga berdatangan ke lokasi kejadian. Selanjutnya, peristiwa tersebut di laporkan ke polisi.
"Setelah menerima laporan dari warga maka petugas kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan evakuasi jenazah, sekaligus dan olah tempat kejadian perkara," jelasnya.
Menurut kapolsel, korban diduga sengaja bunuh diri karena depresi dengan sakit katarqk menahun yang dideritanya.
"Berdasarkan keterangan keluarga, bberapa tahun terakhir korban mengalami sakit katarak. Walaupun sudah berupaya melakukan berobat hingga ke pulau Jawa, namun belum juga sembuh," ungkapnya.
Dugaan bunuh diri itu juga diperkuat keterangan tim medis Puskesmas Adiluwih yang juga datang ke lokasi kejadian.
“Di tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda bekas kekerasan dan ditemukan ciri khas bunuh diri,” jelasnya. (**)
Laporan: sulistiyo
Editor: munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com