MOMENTUM, Liwa--Peran aktif seluruh elemen sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya praktik human trafficking atau perdagangan orang.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi saat membuka webinar pencegahan perdagangan orang di kabupaten setempat, Selasa (3-8-2021).

Webinar yang berlangsung dari Rumah Dinas Wabup Pringsewu itu diselenggarakan Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas-TPPO) berkerjasama dengan sejumlah elemen masyarakat: JPIC-FSGM  Indonesia, Tim Penggerka PKK, Gabungan Organisasi Wanita dan Kelompok Wanita Tani, di kabupaten setempat.

"Praktik perdagangan orang merupakan bentuk kejahatan kemanusian. Karena itu harus dihentikan. Perlu peran aktif semua pihak untuk mencegah terjadi praktik-praktik perdagangan orang, khususnya di Kabupaten Pringsewu," kata Fauzi.

Dia berharap, melalui webinar tersebut dapat menggugah kesadaran seluruh elemen di Kabupaten Pringsewu untuk mencegah terjadinya praktik perdagangan orang.    

"Sesuai tma webinar ini 'Akhiri Perdagangan Orang di Muka Bumi' mari kita tumbuhkan kesadaran seluruh elemen untuk berperan aktif mencegah terjadinya praktik perdagangan orang, khsusnya di Kabupaten Pringsewu," ajaknya.

Salah satu narasumber webinar tersebut Nurul Qoriah dari Asean- ACT mengatakan, pihaknya selama ini terus membantu upaya pencegahan praktik perdagangan orang di Indonesia. Termasuk Kabupaten Pringsewu. 

"Kita terus berupaya memberikan pemahaman terhadap masyarakat, tentang bahaya praktik perdagangan orang. Upaya itu kita lakukan, antara lain dengan menggelar seminar, secara daring maupun langsung," kata Nurul Qoriah.

Melalui berbagai seminar itu, dia berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait bahaya praktik perdagangan orang. Termasuk tentang tugas dan fungsi Satgas-TPPO.

"Semoga melalui seminar ini, akan semakin banyak masyarakat yang memahami peran dan fungsi Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang. Sehingga kelak makin banyak masyarakat yang paham dan sadar untuk berperan aktif mencegah praktik perdagangan orang," harapnya. (**)

Laporan: sulistiyo

Editor: munizar