MOMENTUM, Metro--DPRD Kota Metro meminta bantuan para pengusaha untuk warga yang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar covid-19, tidak diklaim sebagai bantuan dari pemkot setempat.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kota Metro Basuki. Menurut dia, bantuan dari pengusaha tersebut merupakan bagian dari program corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
"Bantuan itukan program CSR perusahaan. Beda dengan bantuan pemerintah daerah yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belaja daerah. Karena itu, hendaknya jangan diklaim sebagai batuan dari pemkot untuk warga yang menjalani isoman," kata Basuki pada Harianmomentum.com, Rabu (4-8-2021).
Basuki meminta, Pemkot Metro lebih cerma membedakan bantuan dari pihak kedua dan bantuan yang dialokasikan dari APBD.
"Bantuan APBD disendirikan. Jadi nggak boleh tumpang tindih dengan bantuan dari pihak lain yangt tidak bersumber dari APBD Metro," terangnya.
Terkait hal tersebut, lanjut dia, DPRD akan melakukan audit untuk memastikan bantuan yang didistribusikan ke masyarakat terdampak Covid-19 tepat sasaran.
"Kami (DPRD) adalah pengawasan. Perusahaan swasta menyumbangkan CSR. Jangan dibuat samar-samar, dalam penerimaannya maupun penyaluranya ke masyarakat," tegasnya.
Dia juga memaparkan, dalam salah satu artikel yang diunggah melalui situs website resmi Pemkot Metro info.metrokota.go.id, tertulis bahwa Walikota Metro Wahdi memberikan bantuan sembako kepada warga yang sedang menjalani isoman akibat terpapar covid-19. (**)
Laporan: (pie/rio)
Editor: Muniza
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com