MOMENTUM, Lampung Timur--Anggota Komisi IV DPR RI Ir H Hanan A Rozak MS mewujudkan impian petani jagung di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim).

Demi mewujudkan itu, Hanan A Rozak menyerahkan bantuan mesin perontok jagung atau corn sheller untuk petani, di Gedung Tani Kecamatan Sukadana, Selasa (24-8-2021).

Hanan menjelaskan, mesin perontok jagung ini merupakan realisasi dari aspirasi yang disampaikan saat menghadiri pelantikan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung Timur beberapa waktu lalu. 

"Saat itu, salah satu ketua Gapoktan menyampaikan permasalahan yang dihadapi petani jagung pada musim p panen yaitu kesulitan mesin  perontok jagung," kata Hanan.

Karena keterbatasan mesin tersebut, jagung dibiarkan dijemur sampai alat perontok bisa mereka dapatkan. "Akibatnya kualitas jagung  turun, salah satunya karena terinfeksi jamur," jelasnya.

Selain itu, menurut informasi yang diterima Anggota Komisi 4 DPR RI ini, sewa mesin perontok jagung di Lampung Timur  sebesar  Rp 200 ribu per ton atau sekitar 1,2 juta rupiah per hektare. Hal ini dirasakan memberatkan petani.

Kepala Dinas Pertanian Lamtim, Dr David Arisawandi menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anggota DPR RI Hanan A Rozak yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat tani melalui penjaringan aspirasi.

Bantuan Corn Sheller Mobile dan Corn Sheller sebanyak 17 unit dialokasikan ke tiga daerah yaitu Kecamatan Metro Kibang, Kecamatan Marga Sekampung dan Kecamatan Batanghari Nuban.

Salah satu kelompok tani penerima bantuan Corn Sheller, Heki mengatakan bantuan mesin perontok jagung ini merupakan yang pertama kali melalui fasilitasi Anggota DPR RI, Hanan A Rozak, anggota Fraksi Partai Golkar dinilai telah mewujudkan impian petani terutama petani jagung.

"Selama ini kami belum pernah menerima bantuan mesin perontok jagung dari anggota dewan. Baru kali ini, yaitu dari Pak Hanan Rozak, yang juga anggota DPR RI dari Partai Golkar, kami mengucapkan banyak terima kasih," kata petani dari Kecamatan Marga Tiga ini haru. (**)

Editor: Agus Setyawan/rilis