MOMENTUM, Pringsewu--Pemerintah Kabupaten Pringsewu mengajukan rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan 2021 melalui rapat paripurna DPRD setempat, Senin (30-8-2021).

Rapat paripurna yang  dipimpin Ketua DPRD Pringsewu Suherman itu dihadiri Bupati Sujadi dan Wabup Fauzi, berserta jajaran forkopimda.

Bupati Pringsewu Sujadi memaparkan, ada beberapa kondisi yang menyebabkan dilakukan perubahan APBD 2021, diantaranya: pandemi Covid-19 yang berdampak pada erlambatan perekonomian nasional dan daerah.

Kondisi itu, lanjut dia,  mengharuskan dilakukannya pergeseran anggaran. "Pemkab Pringsewu telah melakukan refocussing anggaran 2021 dengan mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp86,3 miliar lebih," kata bupati. 

Pada rancangan KUA-PPAS  APBD Perubahan tahun 2021, anggaran pendapatan daerah diproyeksi mencapai Rp1,289 triliun.  Pendapatan tersebut meliputi: pendapatan asli daerah yang mencapai Rp120, 285 miliar lebih , pendapatan dana transfer Rp1,120 triliun lebih serta lain-lain pendapatan yang sah Rp48,668 miliar lebih. Sedangkan untuk anggaran belanja, direncanakan Rp1,347 triliun lebih.

"Dari komposisi anggaran belanja tersebut, ada defisit Rp58,156 miliar lebih," ungkapnya.

Pada pembiayaan anggaran setelah dilakukan penataan kembali berdasarkan hasil audit BPK-RI menjadi Rp60,472 miliar lebih. Penerimaan pembiayaan itu akan dimanfaatkan untuk penyertaan modal pada Bank Lampung sebesar Rp2,315 miliar lebih dan untuk menutupi defisit Rp58,156 miliar.

"Dengan demikian, struktur anggaran KUA-PPAS APBD Perubahan tahun 2021 dalam kondisi berimbang," jelasnya. (**)

Laporan: sulistiyo

Editor: munizar