Harianmomentum--Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Lampung Utara
(Lampura) menggagas konsep pengelolaan sampah terpadu. Konsep tersebut akan
dilakukan dengan sistem sinergisitas kerja sama antara pemerintah, swasta dan
kelompok masyarakat.
Hal tersebut terungkap
dalam rapat koordinasi (rakor) tim penanggulanan kemiskinan Kabupaten Lampura.
Rakor berlangsung di aula kantor badan perencanaan pembangunan daerah
(Bappeda) setempat, Kamis (28/9).
Pada rakor tersebut,
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Syahrizal Adhar selaku
Koordinator Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Lampura memaparkan konsep
pengelolaan sampah terpadu itu di hadapan perwakilan: organisasi
masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pers.
“Berdasarkan data BPS
(badan pusat statistik) angka kemiskinan kita hampir 23 persen atau kurang
lebih 140 ribu jiwa. Data tersebut menjadi salah satu dasar, gagasan konsep
pengelolaan sampah terpadu ini. Tujuannya untuk penanggulangan masalah
kemiskinan,” kata Syahrizal.
Ketua Tim Kajian
Pengelolaan Sampah Terpadu Kabupaten Lampura Azwar Yazid mengatakan, sampah
merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi setiap daerah, bahkan nasional.
Dalam kajian ini pemerintah berupaya bagaimana menggali potensi dari sampah,
agar bernilai ekonomis.
"Kita akan
menggali potensi nilai tambah dari sampah yang ada, baik itu sampah
organik maupun non organik," kata Azwar.
Menurut dia, untuk
merealisasikan konsep itu diperlukan kerja keras dan dukungan dari dari semua
pihak.
"Kita juga harus
bisa mengubah mainset berpikir masyarakat untuk bisa kreatif dan inovatif
menyulap sampah menjadi bernilai ekonomis. Kita akan kaji dulu lebih
dalam kebijakan ini dari hulu hingga hilir, " terangnya pungkas
Azwar.(Ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com