MOMENTUM, Pematangsawa--Mayat berkelamin laki-laki tanpa identitas ditemukan warga di Pantai Cinta Damai, Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus.

Menurut Kapolsek Pematang Sawa Polres Tanggamus Ipda Ahmad Junaidi, mayat tersebut pertama kali ditemukan terombang-ambing di pantai oleh nelayan, Ngadirun (35), Cahyono (40) dan Mat Yani (33), saat memasang jaring pada Kamis, 23 September 2021.

"Mayat ditemukan sekitar pukul 19.30 WIB oleh tiga warga saat memasang jaring di sekitar lokasi penemuan mayat," jelasnya, Jumat (24-9-2021).

Pagi harinya sekitar pukul 7.30 WIB, Sukma (80), warga lingkungan Kapuran, Kecamatan Pasarmadang, Kotaagung, melaporkan penemuan mayat itu kepada aparat.

Setelah berkoordinasi dengan Puskesmas Waynipah, Pematangsawa, pos TNI AL, Polair, dan Basarnya, mayat tersebut dievakuasi dan dibawa ke RSUD Batin Mengunang di Kotaagung, katanya.

"Tadi malam dilakukan identifikasi di lokasi. Lalu mayat dievakuasi ke RSUD Batin Mangunang untuk dilakukan visum luar," katanya. 

Hasil identifikasi yang dilakukan tenaga medis bersama tim Inafis Polres Tanggamus, diketahui ada sejumlah ciri-ciri dan tanda khusus yang menempel di tubuh mayat pria yang diperkirakan berusia 35 - 40 tahun.

Disebutkan, mayat tersebut celana seragam Satpam, ikat pinggang berbahan kain bertuliskan Epidey, jaket parasut polos warna hitam, kaos tanpa kerah polos warna hitam dan ditemukan uang Rp2 ribu di kantong celana kanan. 

"Selain ciri pakaian, ciri rambut botak bagian kulit kepala belakang masih utuh tidak ada rambut, tinggi badan 165 cm, perkiraan umur 35 - 40 tahun," ungkap Kapolsek Pematang Sawa mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi.

Hasil visum juga diketahui kondisi separuh muka telah menjadi tengkorak, bagian dadanya. "Mayat sudah berbau busuk. Diperkirakan telah meninggal dunia selama tujuh hari," ujarnya. 

Kapolsek mengimbau masyarakat yang mengetahui ciri-ciri pakaian yang digunakan dengan merk tersebut, atau keluarga yang kehilangan anggota keluarga agar segera melaporkan ke Polres Tanggamus. (*)

Laporan: Galih/Ijal

Editor: M Furqon.