MOMENTUM, Metro--Sejumlah pengrajin atau pembuat tungku, geribik, kursi, dan petani sayuran, di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara, sulit memasarkan hasil produksinya.

Hal tersebut diutarakan Camat Metro Utara, Wilastri, saat rapat koordinasi dengan Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin dan Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman di Guest House rumah dinas walikota, Jumat (5-11-2021).

“Potensi di Kelurahan Karangrejo ada pembuatan tungku, geribik, kursi dan sayuran. Namun saat ini mereka terkendala dengan pemasaran," kata dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kecamatan setempat berupaya mencarikan solusi yang dihadapi Pengarajin dan petani di Karangrejo itu.

"Kami akan turun dan mendata untuk membantu pemasaran atau penampungannya," ujarnya.

Tak hanya masalah tersebut, tambah Wilastri, penagihan pajak terhubung juga masih menjadi PR (pekerjaan rumah) di wilayahnya.

"ASN kecamatan akan dibuatkan SPT agar terdeteksi pada saat turun kelapangan ketika sedang menagih pajak-pajak yang terhutang," tambahnya.

Menanggapi, Walikota Metro, Wahdi meminta camat dan lurah memahami visi misi dan program pemerintah, serta dapat memahami tata kelola kinerja dan keuangan.

Wahid juga mengimbau untuk memperkuat ujung tombak mulai dari RT/RW dengan sumber daya alam dan manusianya.

“Saya minta para camat dan lurah jeli mengindentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Saya juga minta para Camat dan Lurah untuk disiplin, seperti kehadiran dan kelengkapan pakaian, karena hal tersebut dapat menjadi tolak ukur,” ucapnya.

Sementara, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman menyampaikan tujuh point penting dalam pengarahannya yakni camat dan lurah harus tanggap dengan situasi pekerjaan agar tidak sampai lalai dalam melayani masyarakat, harus ada progress record untuk mengevaluasi setiap permasalahan, laporkan kepada pihak Pemkot terkait seluruh tanggung jawab yang masuk di wilayah Kecamatan dan Kelurahan, jangan melarikan diri dari tanggung jawab, harus dapat saling mengingatkan.

"Kecamatan Metro Utara khusus titik kerawanannya cukup luar biasa untuk itu mulailah berkolaborasi dengan beberapa komunitas yang ada di daerah setempat, selanjutnya untuk pelayanan publik seperti di puskesmas dan KUA berikan pelayanan yang prima kepada masyarakat," tambahnya.(**)

Laporan: Adipati Opie/Rio

Editor: Agus Setyawan