Dampak Pandemi Covid-19, Kemendikbud Tawarkan Tiga Opsi Kurikulum

Tanggal 23 Des 2021 - Laporan - 780 Views
workshop Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran di LPMP Lampung.

MOMENTUM, Bandarlampung--Pandemi Covid-19 yang berlangsung sekitar dua tahun berdampak pada dunia pendidikan. Antara lain, anak didik kehilangan materi pembelajaran (learning loss).

Untuk mengurangi dampak hilangnya pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyusun tiga opsi kurikulum. Yaitu, Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.

Hal itu terungkap dalam workshop Sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran  di Aula Sai Bumi Ruwa Jurai, Kantor LPMP Lampung, Kamis (23-12-2021).

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, pemerintah harus menyiapkan skema agar tidak ada gap (perselisihan).

"Agar semua bisa terlaksana dengan baik. Karena kurikulum yang baru ini tidak ada pergantian kurikulum, tapi dalam rangka pembaharuan, kurikulum ini sifatnya opsional (pilihan). Karena masih ada yang pakai kurikulum 13," ujar Syaiful Huda.

Syaiful menuturkan, berdasarkan hasil survei Kemendikbudristek, saat 1,5 tahun pandemi Covid-19, penawaran Kemendikbudristek terkait Kurikulum Darurat penyederhanaan agar tidak terlalu parah learning loss-nya ini disambut baik oleh para pendidik.

"Pendalaman learning loss ini luar biasa, tujuannya untuk hadapi perubahan kurikulum pendidikan, termasuk Covid-19. Itu pertimbangan objektifnya," kata dia.

Syaiful mengatakan, saat ia menanyakan kepada para kepala sekolah yang hadir dalam workshop pendidikan, mayoritas peserta menyetujui kurikulum darurat ini.

Dia menambahkan, kurikulum prototipe merupakan opsional atau tidak wajib. Sebab, pemerintah menginginkan metode pembelajaran pendidikan kedepan, lebih menyederhanakan mata pelajaran.

"Intinya begini, mau tidak mau hari ini kita siapkan peserta pendidikan lebih tahu detail sesuatu ketimbang tahu banyak. Jadi yang sekarang ini pembelajaran itu gak relevan dengan kondisi zaman. Sehingga paradigmanya dibalik, daripada banyak konten lebih baik sedikit konten. Dan nanti hampir pasti semua ada parameternya jika itu lebih baik," ungkap Syaiful.

"Kurikulum prototipe ini belum diberlakukan, masih pakai kurikulum Darurat, dengan begini learning loss tidak parah di saat Pandemi Covid-19," sambungnya.

Sementara Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (BSKAP) Kemendikbudristek Zulkifri menambahkan, pilihan kurikulum darurat ini dampak dari Pandemi Covid-19, dan untuk jangka panjang.

"Karena kelebihannya di kurikulum ini, sedikit ruang bagi anak-anak, Bahkan mereka belum mengenal, dengan pelayan terpusat, dengan Administrasi yang rumit, sehingga guru bisa dampingi anak, dia bisa kenali potensi akademik. Ini jaminan masa depan mereka," jelasnya.

Terkait dengan penilaian kurikulum prototipe, kata Zulkifri, setiap anak mempunyai kelebihan dan kompetensinya masing-masing, sehingga tidak bisa menetapkan hasil akhir.

Dia melanjutkan, sosialisasi kurikulum di Lampung merupakan daerah yang ketiga. Sedangkan untuk daerah lainnya akan dimulai pertengahan tahun 2022.

"Kita buat kurikulum pendidikan yang baru ini berdasarkan manfaatnya, membahagiakan guru dan siswa," jelas Zulkifri.

Menurut dia, agar tidak timbul penolakan di berbagai daerah, pihaknya melakukan pembinaan dan asesmen nasional, serta standar kompetensi lulusan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Sulpakar mengatakan, penjelasan narasumber soal kurikulum prototipe sangat baik.

"Kurikulum prototipe tidak signifikan berubah, tapi semua anak diberikan pilihan. Artinya sejak kelas 11 anak sudah bisa diberikan penjurusan," ungkap Sulpakar.

Namun demikian, Sulpakar memastikan pada Kurikulum prototipe, tidak akan ada guru yang tidak kebagian mata pelajaran. Sebab hal tersebut akan diatur oleh BSKAP Kemendikbudristek.

"Jadi untuk Guru tidak ada perubahan. Nanti akan diatur oleh Kementerian," katanya. (*)

Laporan: Ira.

Editor: M Furqon.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


LPM Berikan Pendampingan Academic Skills kepa ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Dalam menumbuhkan kultur akademik, Lemb ...


Resmi Dilantik, 16 PPPK UIN RIL Formasi 2023 ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Enam belas Pegawai Pemerintah dengan Pe ...


Menuju Institusi Unggul, UIN RIL Tingkatkan K ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Peningkatan kompetensi dosen merupakan ...


Mahasiswa Asing IIB Darmajaya Belajar Bahasa ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Dalam meningkatkan pemahaman dan penguas ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com