Harianmomentum.com--Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPP-PA) Kabupaten Lampung Barat  (Lambar), terus mensosialisasikan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) bagi pasangan suami istri (pasutri) usia subur.  Tujuannya menekan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Kepala DPPKBPP-PA Lambar Daman Nasir mengatakan, saat ini jumlah peserta program KB usia subur di kabupaten setempat terbilang tinggi. Walau begitu, sebagain besar masih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek.

"Angka pemakaian alat kontrasepsi mencapai 72,8 persen dengan mayoritas jangka pendek. Pil KB dan suntik masih menjadi andalani pasutri usia subur di Lampung Barat," kata Daman pada harianmomentum.com, Rabu  (11/10)..

Menurut dia, penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek kurang efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu, peserta KB juga masih didominasi kaum perempuan.

“Kontrasepsi jangka pendek ini umumnya digunakan kaum perempuan. Sekarang kita fokuskan penggunaan kontrasepsi jangka panjang dan sosialisasi KB untuk kaum laki-laki, agar lebih efektif mencegah kehamilan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,” terangnya.  

Selain itu, lanjut dia, DPPKBPP-PA Lambar juga gencar mengembangkan program Kampung Keluarga Berencana (KB). Melalui program tersebut diharapkan dapat lebih memaksimalkan pencapaian program KB untuk meningkat kesejahteraan masyarakat.

"Tujuan dari Kampung KB, bukan hanya menekan laju pertumbuhan penduduk, tapi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan akses perekonomian dan kesehatan, termasuk pendidikan,” jelasnya.

Dia mengungkap, pada tahun 2017 DPPKBPP-PA Lambar telah menetapkan  14 Kampung KB  yang  tersebar pada 14 kecamatan."Kita targetkan tahun 2018  di Lampung Barat  sudah terbentuk 20 Kampung KB,” ujarnya. (lem)