Dirjen PPK-Trans Tinjau Sentra Perkebunan Pisang Mas di Tanggamus

Tanggal 15 Mar 2022 - Laporan Nurjanah/Rls. - 468 Views
Dirjen PPK-Trans Kemendes PDT dan Tranmigrasi, Aisyah Gamawati, meninjau perkebunan pisang mas di Tanggamus

MOMENTUM, Kotaagung --  Dirjen PPK-Trans Kemendes PDT dan Tranmigrasi, Aisyah Gamawati, meninjau perkebunan pisang mas di Kabupaten Tanggamus, Senin (14-3-2022).

Didampingi sejumlah pejabat provinsi dan kabupaten, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPK-Trans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Aisyah Gamawati, meninjau sentra perkebunan pisang mas kemitraan petani dengan PT Great Giant Pineapple (GGP).

Turut dalam kunjungan, Irjen Kemendes Ekatmawati, Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi Bambang Widyatmiko, Wakil Bupati Tanggamus Muhammad Syafe'i, Director Corporate Affair Welly Soegiono, Ketua Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur Sigit Wicaksono.

Kunjungan tersebut untuk meninjau pelaksanaan program Creatung Share Value (CSV) kemitraan pisang mas antara petani dan PT GGP guna direplikasikan di kawasan Transmigrasi.

Beberapa agenda dalam kunjungan kerja tersebut diantaranya melihat langsung kebun pisang Mas dan berdialog langsung dengan para petani yang bergabung di Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur.

Pada kesempatan itu, Welly Soegiono menyebutkan jumlah mitra petani pisang mas yang sudah bergabung di Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur sebanyak 766 petani dengan lahan tanaman pisang mas seluas 400 hektare berada di 10 kecamatan di Kabupaten Tanggamus.

“Program kemitraan pisang mas di Tanggamus dimulai tahun 2016. Hingga kini sudah mengekspor lebih kurang 75 ton ke berbagai negara yakni Singapura, China dan mulai merambah ke Jepang,” ujar Welly.

Dijelaskan juga oleh Welly, bahwasannya program kemitraan ini di Tanggamus sudah dimulai sejak tahun 2011 dengan komoditas pertama adalah pepaya kuning. Kemudian berkembang kemitraan Jambu Bangkok tahun 2013 yang digunakan sebagai bahan baku koktail yang diekpsor ke berbagai negara dalam bentuk kalengan. Dan kemitraan ini pun, masih berlanjut sampai sekarang.

Aisyah Gamawati, sembari berdiskusi menegaskan bahwasannya usaha tanpa bermitra lambat sekali perkembangannya. Oleh karena itu, Kemendes, PDT dan Transmigrasi terus berupaya melakukan pendekatan-pendekatan dengan para pelaku bisnis untuk bisa bermitra dengan petani seperti yang ada di Tanggamus melalui kemitraan pisang Mas yang terintegrasi dengan perternakan sapi.

“Kami ke sini ingin belajar. Nanti ilmu yang kami dapat dari bapak-bapak sekalian nantinya akan kami kembangkan di daerah lain agar semuanya sama sejahtera,” ujar Aisyah.

Oleh karena itu, dia berharap bisa mendapatkan informasi yang sebenarnya seperti yang sudah dikerjakan petani di sisni melaui program CSV PT GGP ini bisa direplikasikan di kawasan Transmigrasi.

“Tanggamus bisa menjadi salah satu kawasan percontohan bagi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk mengembangkan usaha ini di daerah transmigrasi,” kata Aisyah. (*)

Editor: Muhammad Furqon


Comment

Berita Terkait


Pabrik Gula SGN, Sudah Siap Memulai Giling 20 ...

MOMENTUM, Surabaya--Stok gula konsumsi nasional dalam waktu dekat ...


Sheraton Lampung Hadirkan Konsep 'All Inclusi ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sheraton Lampung Hotel merupakan satu-sa ...


50 Pembatik Lampung Mengikuti Sertifikasi Kom ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Sebanyak 50 orang pembatik mengikuti Ser ...


Dukung Transisi Energi, Pertagas Jalin Kerja ...

MOMENTUM, Jakarta -- PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com