MOMENTUM, Blambanganumpu--Upaya penurunan stunting atau gangguan pertumbuhan tubuh anak akibat gizi buru, tidak semata tugas dan tanggung jawab jajaran dinas kesehatan. Perlu upaya multisektoral yang melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk peran aktif masyarakat.

Demikian disampaikan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya saat membuka acara Rembuk Stunting. Kegiatan yang bertujuan mengoptimalkan dan lebih mengefektikan upaya pencegahan serta penanganan stunting itu berlangsung di gedung serba gunan kantor pemkab setempat, Selasa (16-3-2022).

"Upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan. Sedangkan intervensi sensitif dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan," kata bupati. 

Bupati berharap, dengan memperkuat sinergi multisektoral, upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Waykanan bisa lebih optimal dan efektif.

Sekretaris Daerah Kabupaten Waykanan Saipul mengatakan, rembuk stunting merupakan aksi ketiga dari delapan aksi integritas penurunan angka stunting.

"Rembuk Stunting ini juga merupakan bagian dari suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan terjadinya integritas pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama atau multisektoral," kata Saipul. 

Selain itu lanjut Saipil  selaku Ketua Gugus Tugas Penurunan Stunting Kabupaten Waykanan, rembuk stuting  merupakan sarana menyampaikan hasil analisa situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting yang terintegrasi.

“Sasaran dari kegiatan hari ini adalah organisasi perangkat daerah dan lintas sektor terkait yang termasuk dalam Tim Gugus Tugas Penurunan Stunting, seperti camat, kepala Puskesmas, Tim Penggerak PKK, perwakilan dunia usaha dan para kepala kampung se-Kabupaten Waykanan," terangnya. (**)