MOMENTUM, Liwa--Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus berupaya meningkatkan hasil komoditi pertanian. Pengembangan peran petani sebagai peneliti sekaligus pengusaha menjadi terobosan yang dilakukan untuk memperkuat upaya tersebut.
Kepala DTPH Lambar Nata Djudin Amran mengatakan, metode pengembangan peran petani sebagai peneliti dan pengusaha akan menjadi langkah efektif dalam meningkatkan produksi komoditi pertanian.
"Dengan metode ini, kita berupaya merubah mindset atau pola pikir petani tidak hanya melulu sebagai pekerja, tapi juga harus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan usaha budidaya yang dilakukan," kata Nata pada Harianmomentum.com, Selasa (15-3-2022).
Untuk memaksimalkan penerapan metode tersebut, DTPH Lambar akan mengerahkan 67 petugas penyuluh di 15 kecamatan.
"Nantinya petugas penyuluh akan memberikan pendampingan kepada petani serta mencarikan solusi dari apa yang diinginkan petani dalam pengolahan lahan pertaniannya," terangnya.
"Selama ini banyak petani kita masih nyaman dengan hasil perkebunan yang dihasilkan. Meski sebenarnya lahan tersebut masih dapat diolah untuk meningkatkan produksi. Ini yang nantinya menjadi tugas penyuluh untuk mendampingi para petani mengenai apa yang mereka inginkan dan butuhkan dalam upaya peningkatan produksi," jelasnya.
Menurut dia, yang mengetahui secara pasti kendala dalam usaha budidaya pertanian adalah petani itu sendiri. Karena itu, petani harus dibina untuk bisa berperan sebagai peneliti, menganalisis penyebab kendala dan merumuskan solusi atas kendala yang dihadapi. Selanjutnya pentani juga didorong mengembangkan solusi yang tercetus menjadi peluang usaha.
"Nantinya kita akan fasilitasi petani, untuk mendapatkan bantuan modal KUR (kredit usaha rakyat) dari bank. Untuk bantuan modal melalui KUR ini, kita sudah koordinasi dengan PT Bank Lampung," ungkapnya. (**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com