MOMENTUM, Bandarlampung--Sejumlah Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat Kabupaten Lampung Utara (Lampura) protes keras akibat dianulirnya delapan dari 23 hak suara di wilayah setempat.
Aliansi 13 DPAC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Lampura itupun menyatakan walk out (WO) dalam Musyawarah Cabang (Muscab) IV Serentak, di Balai Krakatau Kota Bandarlampung, Senin (21-3-2022).
Selain itu, aliansi DPAC PD Lampura mengungkapkan kekecewaannya melalui surat yang disampaikan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung di atas kertas bermaterai.
Dalam surat tersebut, mereka menyayangkan karena merasa adanya ketidakadilan pada pelaksanaan Muscab yang dibuktikan dengan delapan suara DPAC dianulir atau gugur diverifikasi oleh panitia penyelenggara.
"Kami menyayangkan hal tersebut, seperti ada pengkondisian. Dalam pemilihan ketua DPC Partai Demokrat Lampura, ada delapan DPAC yang tidak diberikan hak suara. Atas dasar itu, akhirnya kami sepakat untuk walk out (WO) karena tidak sesuai dengan AD ART partai," sesal salah satu kader Demokrat yang enggan disebutkan namanya, Senin, (21-3).
Sementara itu, Petahanan Ketua DPC PD Lampura, Yusrizal saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan dalam pelaksanaan Muscab sengaja tidak mengikuti.
Menurut dia, pelaksanaan muscab tidak berdasarkan AD/ART partai dan terjadi inskonstitusi.
”Menurut kami pelaksanaan Muscab partai demokrat ini tidak benar, saya tidak mengikuti, termasuk pak Herwan Mega juga mundur,” kata Yusrizal.
Kelak, sambung Yusrizal, akan mengambil langkah untuk bermusyawarah dengan kader-kader PD lainnya guna menyikapi persoalan itu.
”Itulah alasan kita tidak mengikuti Muscab, saya tidak mendaftar karena saya tau akan terjadi seperti apa, karena banyak kejanggalan. Secepatnya kita akan bermusyawarah dengan kawan-kawan yang sudah berjuang dengan partai demokrat tapi hak mereka malah diabaikan,” tandasnya.
Terpisah, Calon Ketua DPC PD Lampura, Wansori saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya tidak merespon meski dalam keadaan aktif.
Begitu pula dengan pesan Whatsapp yang dikirimkan, hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com