Harianmomentum.com-- Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise mengingatkan
agar jangan ada tindak kekerasan dan diskiriminasi di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Wanita. Baik yang dilakukan oleh petugas sipir, maupun sesama warga
binaan.
Demikian ditegaskan Menteri
Yohana saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Khusus Wanita Kelas IIA Wayhuwi,
Lampung Selatan, Selasa (17/10).
“Kalau ada kekerasan laporkan ke
kementerian. Perempuan harus bebas dari kekerasan. Ini adalah tugas rutin saya,
setiap kunjungan ke Provinsi, kabupaten dan kota saya meminta jangan ada
kekerasan. Karena semua perempuan di Indonesia memiliki hak yang sama untuk
hidup tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Menteri Yohana mengatakan, setiap
kunjungan ke daerah, ia selalu menyempatkan untuk melihat kondisi lapas wanita
di tiap daerah yang dikunjungi. Untuk memastikan kondisi warga binaan aman dan
hidup dengan layak.
“Saya selalu cek untuk melihat
secara langsung apakah lapas aman atau tidak, warga binaannya diberdayakan atau
tidak. Jadi saya minta jangan ada kekerasan baik fisik maupun psikis,”
imbuhnya.
Wanita berdarah Papua ini
menambahkan, Lapas harus mampu membina para warganya agar siap kembali ke
tengah masyarakat yaitu dengan menyiapkan keterampilan dan kreatifitas.
Pasalnya, dalam acara tatap muka
dengan warga binaan, beberapa orang diantaranya sempat mengatakan ada banyak
masalah yang dihadapi, terutama masalah mental mereka untuk menghadapi vonis
hakim.
Ada juga kekhawatiran dengan saat
akan kembali ke tengah masyarakat apakah mereka akan diterima kembali.
Selanjutnya, untuk semakin
memberdayakan warga binaan, Menteri Yohana berjanji akan memberikan bantuan ke
lapas perempuan di Wayhuwi ini. Yakni berupa peralatan seperti alat kesenian,
alat olahraga dan berbagai bantuan ringan lainnya yang tidak berbentuk sarana
fisik.
“Yang pasti tidak berupa sarana
fisik, jadi peralatan yang kita serahkan nantinya itu agar warga binaan tetap
aktif, mereka harus feel at home, meski di dalam lapas,” tuntasnya.
Usai bertatap muka secara
langsung dengan warga binaan, Menteri Yohana didampingi Ketua Tim Penggerak PKK
Provinsi Lampung, Apriliani Yustin Ficardo melihat beberapa hasil kerajinan
warga binaan, seperti kain tenun tapis, kuliner dan berbagai souvenir.
Sementara Kepala Divisi Layanan
hukum dan HAM Kantor wilayah Kemenkumham Lampung, Fatmawati, mewakili kepala
Kanwil Kemenkumham Lampung menyampaikan terima kasih atas kunjugan Menteri
Yohana ke Lapas tersebut.
Dalam laporannya, Fatmawati
menyampaikan bahwa Lapas Perempuan Wayh Hui dihuni 196 warga binaan dengan satu
bayi yang baru dilahirkan oleh salah satu warga binaan. Adapun, penghuni lapas
didominasi kasus narkoba yang mencapai 132 orang, atau sekitar 75 persen dari
total warga binaan. (ira)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com