Harianmomentum.com--Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) Bandarlampung siap mendampingi masalah mahasiswa baru Universitas
Lampung (Unila) yang namanya tidak teregistrasi atau terdaftar secara online.
“Kami sudah menerima pengaduan dari Mahasiswa yang namanya tidak terdaftar.
Kami siap membantu mendampingi mereka,” kata ketua LBH Bandarlampung, Alian
Setiadi, Selasa (17/10).
Alian mengatakan bahwa masalah ini harus diusut tuntas dan diselesaikan
oleh rektor atau pembantu rektor bidang akademik Unila.
“Apakah ini ada kesalahan teknis atau kesalahan lainnya kita belum
mengetahui. Yang jelas, kita sangat menyayangkan atas peristiwa tersebut,”
jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan sesegera mungkin untuk melakukan
pendampingan dalam menyelesaikan permasalahan ini.
“Kita akan pelajari berkas yg diterima dulu, baru kita akan mengagendakan
agar rektor bisa memfasilitasi sehingga persoalan ini bisa diselesaikan,”
terangnya.
Alian juga mempersilahkan para mhasiswa baru Unila lainnya yang tidak
terdftar untuk melampirkan berkas-berkasnya agar masalah ini bisa segera
diselesaikan secara baik.
“Berdasarkn informasi dari calon mahasiswa yang datang ke LBH, bahwa ada
lebih dari satu orang yang mengalami kasus serupa,” katanya.
Hal senada dikatakan M Ilyas, Kepala Divisi (Kadiv) Hak-Hak Sipil dan
Politik LBH Bandarlampung itu menegaskan pihaknya segera menggelar rapat guna
menentukan strategi untuk menangani kasus tersebut.
"Kuliah itu hak setiap warga negara, dan kasus ini sangat disayangkan
bisa terjadi," kata dia.
Sementara itu, dua dari sekitar 20 calon mahasiswi yang namanya tidak
terdaftar di Unila menyambangi LBH Bandarlampung agar mendapatkan pendampingan
serta memperoleh titik terang persoalan yang mereka hadapi.
Calon mahasiswa itu Juliana Manik (18) dengan pilihan jurusan FISIP
Administrasi Bisnis yang berasal dari Jalan Binjai kilometer (Km) 12,5 Kutilang
Ujung Kecamatan Sungkal Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatra Utara.
Sedangkan, Ersya Febryani (18) jurusan FKIP Bahasa Indonesia berasal dari
Padang Lawe Kecamatan Sungai Tarap.
Keduanya merupakan calon mahasiswa Universitas Lampung yang lolos Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur undangan.
Mereka juga mengaku sudah membayar uang kuliah tunggal (UKT) dan juga sudah
mengikuti Propti dan perkuliahan sekitar satu minggu.
Keduanya sudah melaporkan masalah tersebut ke pihak rektorat, namun tidak
ada tanggapan maupun respon yang sesuai dengan harapan mereka berdua.(acw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com