MOMENTUM, Bandarlampung--Sempat tertunda setahun karena pandemi covid-19, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) akan kembali menghelat even Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VI. Even nasional dua tahun itu, akan digelar di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, awal Juli 2022.

Fornas VI akan diikuti kontingen KORMI dari 34 Provinsi di Indonesia. Salah satunya Lampung. Dari 56 cabang olaharga (cabor) yang akan dipertandingkan di Fornas VI Palembang, kontingen Lampung akan ambil bagian di 36 cabor. Beberapa cabor, seperti: kungfu tradisional, skateboard, senam, sepeda BMX dan silat budaya akan menjadi andalan Lampung untuk mendulang medali dan mencapai target lima besar nasional.

Ketua Umum KORMI Lampung Anshori Djausal mengatakan, penetapan target lima besar itu, sudah melalui proses pengkajian dan analisis yang matang. Selain itu juga mengacu pada hasil Fornas V di Samarinda tahun 2019 lalu. "Fornas V di Samarinda, kita (Lampung) peringkat tujuh nasional atau pertama di Pulau Sumatera. Jadi target lima besar ini, cukup realistis," terangnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI) Lampung Noverman menyatakan, atlet-atlet cabor yang dipimpinya siap berjuang maksimal untuk mewujudkan target lima besar yang dicanangkan KORMI setempat.

"Untuk Fornas, persiapan terus kita lakukan secara maksimal. Jadi intinya APPSBI siap menyumbang medali untuk mewujudkan target lima besar Fornas yang dicanangkan KORMI Lampung,"  kata Noverman pada Harianmomentum.com, Sabtu (29-5-2022).

Menurut Noverman, meski cabor silat budaya baru pertama kali ikut Fornas, namun dia yakin, atlet-atletnya bisa menyumbangkan medali untuk kontingen Lampung.

"Di Fornas ini, yang dipertandingkan silat budaya. Setiap daerah bebas menampilkan keunikan dari jenis silatnya masing-masing. Karena itu, meski baru pertama ikut, kita optimis bisa menyumbang medali," terangnya.

Rafles, salah satu pengurus APPSBI Lampung menambahkan, pada Fornas VI Palembang cabor silat budaya akan mempertandingkan beberapa nomor: tunggal, ganda, rampak dan betutur/cerita. 

"Kita akan ikut di semua nomor. Ada tunggal, ganda dan rampak serta cerita. Untuk nomor cerita ini seperti opera silat. Jadi yang dinilai bukan hanya penerapan jurus baku seperti di silat prestasi. Kita bebas menampilkan keuinikan jurus-jurus seni silat dari daerah masing-masing," jelasnya.

BMX

Optimisme untuk menyumbang medali juga disampaikan Deny Adam atlet cabor sepeda BMX. Denya mengatakan, cabor sepeda BMX akan ambil bagian di enam kategori pertandingan, antara lain: flat land, street natural, BMX park, highes.

Meski cabor sepeda BMX juga baru pertama kali ikut Fornas, dia yakin bisa menyumbang medali untuk kontingen Lampung.

Terkati pesaing, dia menyebut, selain tuan rumah Sumsel, peta kekuatan cabor BMX masih didominasi atlet-atlet dari Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

"Ini memang ini yang pertama kita ikut Fornas. Tapi untuk kejuaraan di luar Fornas, kami sudah sering ikut. Jadi sedikit banyak sudah tau, peta kekuatan lawan. Untuk peluang medali itu, paling besar ada di nomor flat land. Mudah-mudahan kita bisa rebut medali dari nomor ini," harapnya.  (**)