MOMENTUM, Jabung -- Lebih dari seratus hektare sawah di Desa Adiluhur dan Bentengsari Kecamatan Jabung, Lampung Timur, selalu gagal panen sejak di wilayah itu dibangun saluran irigasi.
Hal itu terungkap saat Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar, Ali Imron, melakukan reses di Desa Adiluhur, Kecamatan Jabung, Jumat 28 Mei 2022.
"Setiap musim rendeng, sawah kami kebanjiran. Sementara ketika musim gadu, sawah warga kekurangan air," kata Asmuni, tokoh masyarakat Adiluruh.
Pada tanam musim rendeng, kata dia, petani harus mengeluarkan biaya ekstra jika ingin padinya bisa dipanen. Membayar tenaga untuk mendirikan padi yang roboh terkena banjir.
Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar, Ali Imron saat reses di Desa Adiluhur, Kecamatan Jabung, Lampung Timur.
Padi yang roboh terkena banjir, didirikan dengan menghimpun dan mengikat beberapa rumpun padi yang masih bisa diselamatkan. Tentu, hasil panennya tidak maksimal. Karena hanya sebagian tanaman padi yang bisa diselamatkan.
Kondisi seperti itu, kata dia, sudah berlangsung sekitar tiga tahun. Sejak pemerintah membangun saluran irigasi yang melintas di wilayah itu.
Menurut warga, saluran irigasi itu membuat air di wilayah tersebut melimpah dan meluap menggenangi lahan sawah petani. Kondisi itu diperparah dengan adanya pabrik air kemasan yang membuang limbah air ke tempat yang sama.
Sebelum ada irigasi dan pabrik air kemasan, air yang menggani air yang merendam sawah akan surut dengan cepat. Namun, saat ini genangan air bisa berlangsung berhari-hari. Tanaman padi pun rusak dan petani gagal panen.
Warga mengharapkan Imron dapat menyalurkan aspirasi mereka kepada pemerintah. Sehingga petani sawah tadah hujan di Adiluhur bisa kembali menikmati hasil usahataninya. (*).
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com