Diskes Lampura Klaim Sudah Penyuluhan, Kok Ada Warga Selama 12 Tahun Idap Kusta?

Tanggal 19 Okt 2017 - Laporan - 957 Views
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Lampura, Neli Kusriyanti. Foto: Yansen

Harianmomentum.com--Penyakit kusta merupakan penyakit yang biasa dan tidak mewabah seperti beberapa macam penyakit lainnya.

 

Meskipun demikian pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Utara (Lampura) mengklaim telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat tentang penyakit menular.

 

Hal itu dilontarkan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PL), Neli Kusriyanti menanggapi adanya salah satu warga di kecamatan Abung Tinggi yang selama 12 tahun menderita penyakit kusta dan merasa belum ditangani dengan baik.

 

Menurut Neli yang saat itu ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/10), kusta bukanlah termasuk jenis penyakit yang wabahnya tidak masuk dalam kategori membahayakan. Sebab, jarang sekali ditemukan kasus penyakit itu di lapangan.

 

"Setelah kami turun sosialisasi di Puskesmas-Puskesmas yang ada. Pada tahun 2017 ini tercatat ada 16 kasus penderita Kusta. Meski jenis penyakit ini masuk juga dalam penanganan kami, tetapi penyakit ini tidak heboh atau viral jadi biasa saja. Jadi penanganannya tidak terlalu dipikirkan," ujar Neli.

 

Diberitakan sebelumnya, Samsudin (42) warga dusun VII desa Pulaupanggung kecaman Abung Tinggi. Menderita selama 12 tahun akibat mengidap penyakit Kista bahkan jari-jari tangannya satu persatu telah putus (tanggal).

 

Menurut penuturan Samsudin di kediamannya  beberapa hari yang lalu. Dia untuk pengobatan penyakitnya selama ini terkendala dengan biaya.

 

Dia mengaku tidak memiliki BPJS hanya mengandalkan surat keterangan tidak mampu dari desa setempat jadi penanganan penyakit yang dideritanya tidak maksimal. Sesekali dia berobat ke Puskesmas secara gratis. Karena ingin menindaklanjuti pengobatan yang lebih intens lagi akhirnya dia mencoba berobat ke rumah sakit Ryacudu Kotabumi. Akan tetapi stock obat rumah sakit untuk dirinya pun habis.

 

"Kalo mau berobat ke rumah sakit makan biaya tuk ongkos dan lainnya. Jadi ya hanya bisa pasrah ajalah mas," keluh Samsudin. (ysn)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Donor di PTPN I Regional 7 Bantu Atasi Defisi ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Lampung men ...


RS Urip Sumoharjo Diduga Telantarkan Jenazah ...

MOMENTUM,Bandarlampung--Sebuah video yang dinarasikan ada seoaran ...


PWI Lampung Utara Berikan Bantuan kepada Bayi ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Pengurus PWI Lampung Utara memberikan bantu ...


Peringatan Hari Gizi Nasional, Royco Edukasi ...

MOMENTUM, Jakarta -- Peringatan Hari Gizi Nasional 2024, perusaha ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com