DPRD Lamsel Kritisi Program Dinkes

Tanggal 22 Agu 2017 - Laporan - 860 Views
Rapat pembahasan APBD-P 2017 antara Komisi C DPRD Lamsel dan Dinkes setempat.

Harianmomentum.com--Komisi C DPRD Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mengkritisi program Ruang Tunggu Kelahiran (RTK) yang dilaksanakan dinas kesehatan (dinkes) setempat menggunakan bantuan dana alokasi khusus (DAK) non fisik. 


RTK merupakan program penyediaan tempat atau rumah untuk tempat tinggal sementara bagi ibu hamil yang akan melahirkan. 


"Kami mempertanyakan ada berapa jumlah RTK, dan bagaimana pelaksanaannya? HIngga kini kami belum mengetahui progress program ini,” Ketua Komisi C Ahmad Muslim, saat rapat lanjutan pembahasan APBD Perubahan Tahun  2017, Selasa (22/08). 


Dia juga meminta program RTK dapat dilaksanakan di daerah terpencil dan kepulauan: Pulau Sebesi, Pulau Sebuku dan Pulau Rimau. 


"Kami berharap program RTK dapat dilakukan juga didaerah lainnya, seperti pulau-pulau kecil wilayah Lampung Selatan," pintanya. 


Anggota Komisi C Sadide, mempertanyakan prosedur penggunaan mobil ambulans di Puskesmas Bakauheni. 


Menurut dia, banyak warga mengadu dipersulit pihak puskesmas saat akan menggunakan ambulans. 


“Ada saja alasan dari pihak puskesmas, kalau tidak mobilnya yang sedang rusak selalu alasan tidak ada supir. Bahkan, ada warga yang mengadu dimintai sejumlah uang saat ingin menggunakan fasilitas ambulans. Padahal, kondisi darurat untuk mengantar orang yang kecelakaan,” tuturnya. 


Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes Lamsel dr. Jimmy Hutapea membenarkan pelaksanaan program RTK kurang maksimal. Dari 98 lokasi RTK, hanya tinggal 5 yang masih berjalan. 


“RTK ini program uji coba. Untuk Provinsi Lampung, hanya Lampung Selatan yang ambil. Silahkan dicek,” kata Jimmy. 


Sedangkan untuk mobil ambulans, lanjut Jimmy, prosedurnya gratis. Tidak dibenarkan meminta imbalan apa pun. Termasuk untuk supir, jika tak ada supir warga diperbolehkan menggunakan sendiri ambulans. 


“Ini akan jadi masukan buat kami untuk evaluasi kedepan. Padahal, segala sesuatu untuk operasional ambulans sudah dianggarkan. Saya sempat marah kepada para Kepala Puskesmas, karena penyerapan anggaran untuk ambulans sangat rendah,” tuturnya. (bob)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pringsewu Pelajari Sistem Pelayanan Terpadu d ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu mel ...


Pekon Ganjaran Salurkan Bantuan Beras kepada ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Pemerintah Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagel ...


508 Pegawai di Kabupaten Mesuji Terima SK PPP ...

MOMENTUM, Mesuji -- Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar menyerahkan S ...


Dirawat di RSUAM, Satu JCH Lamtim Tunda Keber ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Satu jemaah calon haji (JCH) dari Lampun ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com