MOMENTUM, Gedongtataan--Lembaga pendidikan keagamaan mestinya memberikan rasa aman terhadap siswa ataupun peserta didik sehingga dapat meminimalisasi terjadinya tindak kekerasan.
Namun, perilaku kekerasan masih saja kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Terbaru, salah satu santri Pondok Pesantren Darul Huffaz, Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran diduga menjadi korban pengeroyokan.
Atas dugaan kekerasan tersebut, korban berinsial NAP (14) bersama orangtuanya, Purnomo (41) warga Kabupaten Lampung Utara itu melayangkan laporan kepada Polres Pesawaran terkait dugaan pengeroyokan sesama santri itu.
"Hari ini kami melaporkan ke Polres Pesawaran terkait dugaan penganiayaan di bawah umur yang dialami anak saya, sesuai surat laporan dengan nomor: LP/B/454/VII/2022/SPKT/POLRES PESAWARAN/POLDA LAMPUNG," katanya, Jumat (15-7-2022).
Berdasarkan penuturan NAP, kejadian sudah berlangsung sebulan yang lalu tepatnya di kamar korban. Akibatnya, sejumlah luka memar masih membekas dan dibuktikan melalui visum oleh tim medis.
"Kejadian itu kurang lebih satu bulan, dan saya mengetahui itu justru dari anak saya sendiri yang mungkin dia keceplosan. Kemudian saya telusuri ternyata benar kalau anak saya menjadi korban penganiayaan," katanya.
Sayangnya, pihak Pondok Pesantren Darul Huffas melalui Ustaz Hafizullah ketika dikonfirmasi terkait kejadian melalui sambungan telepon +62 812-257x-xxxx, tidak merespon meski dalam keadaan aktif.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com