Era Milenial, Di Lampung Utara Masih Ada Sekolah Berdinding Geribik

Tanggal 19 Jul 2022 - Laporan Hamsah - 1450 Views
SD Negeri Desa Haduyangratu Kecamatan Bungamayang, Lampung Utara.

MOMENTUM, Bungamayang -- Sulit dipercaya, pada era milenial yang serba digital saat ini, masih ada bangunan sekolah dasar (SD) berdinding geribik.

Lebih tidak masuk akal lagi, banyak bagian dinding yang terbuat dari anyaman bambu itu yang mulai koyak atau rusak dimakan usia. Bahkan, ada dinding geribik yang nyaris roboh.

Tidak hanya sampai di situ yang memprihatinkan. Tempat belajar anak-anak putih merah ini, beratap asbes dan sebagian ditutup terpal. Lantai yang sepertinya pernah diplester dengan semen, juga sudah rusak. Kini didominasi warna cokelat tanah.



Begitulah kondisi SD Negeri Haduyangratu Kecamatan Bungamayang, Lampung Utara. Sekolah yang mendidik anak dari kelas satu hingga kelas enam ini, hanya memiliki empat ruang kelas.

Karena itu, sekolah ini menerapkan sistem belajar bergiliran. Karena ruang kelasnya tidak cukup. Para guru saat menunggu giliran mengajar, biasanya berteduh di bawah pohon karena tidak ada ruang guru.

Tidak ada fasilitas kamar mandi di sekolah yang sebelumnya berupa balai dusun itu. Sejak digunakan untuk SDN, hingga kini belum tersentuh program pembangunan pemerintah.  

"Sedih pak (melihat kondisi sekolah). Apalagi kalau hujan, meja jadi basah," kata Desita, siswi kelas enam di SD setempat, Selasa, 19 Juli 2022.

Desita mengaku sangat sedih dengan kondisi sekolahnya. Menurut dia, sejak dia duduk di kelas satu, kondisi sekolah memang sudah begitu.

Dia berharap, agar sekolah tempat menimba ilmu agar diperbaiki. "Supaya kami belajar nyaman," terang dia.

Sementara itu, Kepala SDN Haduyangratu, Rizal Karnain mengatakan kondisi sekolah yang tak layak untuk tempat belajar anak-anak itu, sudah berlangsung sejak 2012.

Awalnya, mereka menempati gedung yang ada di Dusun I Desa Haduyangratu. Namun karena ada persoalan lahan, mereka berinisiatif pindah ke Dusun III menempatkan bekas balai dusun.

Upaya untuk memperoleh perhatian pemerintah, kata dia, rutin dilakukan dengan mengirimkan proposal kepada pemerintah. Pada 2021, ada bantuan pembangunan ruang kelas baru. Itupun hanya satu ruangan. "Kami masih kekurangan banyak ruangan," kata Rizal.

Dia menceritakan, saat hujan, pihak sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar dan memulangkan anak didiknya.

"Untuk dewan guru, sebelum jam mengajar, duduk dibawah pohon karena tidak ada ruangan," terangnya.

"Kami berharap agar sekolah kami ini benar-benar menjadi sekolah yang layak," kata dia lagi.

Terpisah, Kepala Desa Handuyang Ratu, Hermansah, membenarkan kondisi SD yang ada di desanya.

Menurut Hermansah, sekolah tersebut merupakan satu-satunya SD yang ada di Handuyangratu.

Warga setempat terpaksa menyekolahkan anaknya di SD tersebut karena tak ada pilihan lain. Untuk bersekolah di desa lain, jaraknya mencapai empat km.

"Kami dari aparatur desa sudah berupaya semaksimal mungkin agar sekolah itu menjadi benar-benar layak," katanya.

Dia berharap agar pemerintah dapat segera memberi bantuan, untuk memperbaiki atau membangun ruang kelas di sekolah tersebut. (*)

Editor: Muhammad Furqon


Comment

Berita Terkait


Gelar Konferensi Internasional, Fakultas Syar ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Fakultas Syariah Universitas Islam Nege ...


LPM Berikan Pendampingan Academic Skills kepa ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Dalam menumbuhkan kultur akademik, Lemb ...


Resmi Dilantik, 16 PPPK UIN RIL Formasi 2023 ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Enam belas Pegawai Pemerintah dengan Pe ...


Menuju Institusi Unggul, UIN RIL Tingkatkan K ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Peningkatan kompetensi dosen merupakan ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com