MOMENTUM, Gedongtataan--Mengambil tema “Dengan Lomba Deres, Kita Wujudkan Bekerja Benar dan Benar-Benar Kerja”, PTPN VII menggelar Lomba Deres Karet, Selasa (9-8-2022).
Digelar di Kebun Karet Afdeling I PTPN VII Unit Way Berulu, Pesawaran, lomba tingkat korporat ini diikuti perwakilan dari 11 Unit Kerja PTPN VII yang mengusahakan tanaman karet.
Dibuka SEVP Operation I Budi Susilo mewakili Direktur, sebanyak 54 peserta mengikuti lomba dalam tiga kategori. Yakni, kategori penderes, mandor deres, dan asisten tanaman. Pada setiap kategori masih terbagi dua sub, yakni deres atas (UTS) dan deres bawah (DTS).
Kepada para pemenang, diberikan apresiasi berupa uang, masing-masing kategori penderes Rp3,5 juta (juara 1), Rp2,5 juta (juara 2), dan Rp1,5 juta (juara 3). Kategori Mandor secara berurut Rp2 juta, Rp1,5 juta, dan Rp1 juta. Dan pada kategori Asisten Rp2,juta, Rp1,5 juta, dan Rp1,0 juta.
Pada lomba yang sempat vakum lama di PTPN VII ini, Unit Padang Pelawi (Bengkulu) meraih dua juara satu untuk kategori asisten dan mandor UTS. Masing-masing atas nama M. Reza Pahlevi dan Sutono. Sedangkan juara satu untuk kategori Mandor DTS diraih Widodo (Way Berulu), juara satu kategori penderes DTS diraih Sugianto (Way Lima), dan juara satu kategori Penderes UTS diraih Suroto (Tebenan).
Suasana lomba menjadi terasa riuh sejak subuh karena utusan peserta dari Lampung, Sumsel, dan Bengkulu datang membawa supporter. Digelar di tengah “hutan” karet, memasang tenda, dan sound system kencang, hadir SEVP Operation II Dicky Tjahyono, Kabag Ops. I Daniel Solikhin, Kabag Ops. II Wiyoso, dan para Manajer Unit.
Pada sambutannya, Dicky Tjahyono mengingatkan bahwa PTPN VII adalah “jagoannya” komoditas karet se PTPN Holding. Dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, pada momen apresiasi kinerja PTPN Award, PTPN VII selalu menjadi juara, baik kebun maupun pabrik karetnya.
“Gelar juara ini ada risikonya. Meskipun ada kendala yang sangat berat, yaitu virus yang menyerang tanaman, kita harus berusaha keras untuk mempertahankan gelar dan nama besar itu. Dan saya yakin, lomba sadap ini adalah ikhtiar untuk menguatkan reputasi itu,” kata dia.
SEVP yang membidangi komoditas karet ini juga memompa motivasi seluruh elemen, dari para penderes hingga unsur pimpinan. Ia menyebutkan, serangan penyakit pestaloptiosis yang menyerang tanaman karet dalam tiga tahun terakhir adalah ujian. Sebagaimana orang diuji, kata dia, jika lulus maka akan mendapat kenaikan derajat.
“Kita memang sedang diuji. Sebagaimana kearifan agama, ujian adalah cara Tuhan untuk menyiapkan kita menjadi lebih baik. Maka, kita harus bekerja keras untuk menyelesaikan ujian ini dengan baik biar lulus. Kalau lulus, pasti kita akan sukses,” kata dia.
Meskipun terjadi penurunan kinerja, Dicky masih mengucapkan syukur karena potensi tanaman dan dukungan kinerja pabrik masih cukup baik. Dengan kerja keras semua lini, proses produksi masih bisa berlangsung dengan produk yang diterima pasar cukup baik.
“Yakinlah, dengan kerja keras kita, termasuk dengan lomba yang memacu kompetensi ini, ke depan akan lebih baik. Virus pestaloptiosis sudah mulai bisa kite kendalikan seiring dengan pemenuhan teknis agronomis dan berbagai treatmen. Kalau tanaman pulih, kita akan lebih mudah,” kata dia.
Dalam laporannya, Manajer PTPN VII Unit Way Berulu Sugeng Budi Prasongko mengaku bangga ditunjuk menjadi tuan rumah. Ia mengatakan, kondisi tanaman karet yang akan menjadi ajang lomba belum pada kondisi normal. Ia mengakui, beberapa lokasi ikut terdampak virus pestaloptiosis sehingga daun yang baru tumbuh gugur kembali. Hal ini membuat produksi getah dalam tanaman tidak maksimal.
“Afdeling I ini adalah tanaman tahun 2007. Secara teknis dan umur, ini usia produktif. Tetapi karena baru trek (gugur daun) dan belum tumbuh normal kembali, produktivitasnya masih di bawah rata-rata. Saya ucapkan selamat berlomba dan sukses untuk kita semua,” kata Sugeng.
Sementara itu, secara umum lomba memberi penekanan kepada produktivitas dan mutu deresan atau sadapan. Ketua Panitia Lomba Iskandar Muda mengatakan, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan dan merefreshment/mengingatkan kembali kepada seluruh penderes, mandor deres, dan asisten tentang prosedur baku penderesan. Ia mengatakan, tanaman karet adalah investasi jangka panjang yang harus diamankan dengan perlakuan yang ketat.
“Tujuannya jelas, mengamankan dan menyelamatkan investasi. Investasi tanaman ini tidak bisa diulang di tengah jalan, artinya, kalau rusak ya harus tanam dari awal lagi. Cara mengamankannya adalah kita semua harus disiplin deres. Jika kita lengah, kita kehilangan umur ekonomis,” kata dia.
Menurut Iskandar, dewan juri yang terdiri dari para asisten kepala tanaman dari beberapa Unit Kerja PTPN VII dibekali empat aspek penilaian. Yakni, aspek perlengkapan alat, aspek waktu atau kecepatan, aspek mutu deres, dan aspek produksi. Meskipun demikian, panitia menetapkan bobot angka penilaian yang berbeda jauh poinnya.
“Yang pertama memang aspek produksi. Berapa produksi yang diperoleh, itu nilai tertingginya 600 poin. Aspek tertinggi kedua adalah mutu sadap, nilainya 550 poin. Sebanyak apapun produksi yang didapat kalau sadapannya ngawur, akan jatuh. Sementara aspek perlengkapan dan waktu hanya delapan dan 11 persen bobotnya,” kata dia.
Mengomentari lomba ini, Manajer PTPN VII Unit Way Lima Moehammad Baasith sangat mengapresiasi. Menurut Ketua Umum SPPN VII ini, selain adu kemahiran, lomba ini bisa menjadi ajang komunikasi dan saling tukar pengalaman antarpekerja.
“Saya kira sangat bagus, ya. Lomba ini juga menjadi ajang silaturahmi dan apresiasi. Juga bisa menjadi parameter untuk mengukur seberapa mampu penyadap kita. Dan ternyata hasilnya sangat merata. Ini sangat baik,” kata dia.
Dari sisi pekerja, Salim (52), peserta lomba pada kategori penderes atas (UTS) asal Padang Pelawi mengaku sangat terhibur dengan agenda lomba ini. Selain untuk unjuk kemampuan, ia mengatakan punya pengalaman lebih diajak ke unit lain untuk berlomba.
“Ya, saya senang sekali bisa diajak ke sini. Nanti kami juga mau mampir ke Kantor Pusat (Kantor Direksi). Ya, senanglah bisa tahu pengalaman dan ketemu kawan-kawan dari mana-mana,” kata bapak tiga anak yang pada lomba ini mendapat juara tiga ini.
Lomba berakhir pukul 15.00 dengan acara terakhir penyerahan hadiah, foto bersama, dan ramah tamah dalam suasana egaliter.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com