Harianmomentum.com--Pembangunan permanen
badan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang putus akibat banjir beberapa waktu
lalu, belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Diperlukan proses pengkajian
yang lebih detail, untuk mengatisipasi terulangnya kejadian serupa.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung
Qudrotul Ikhwan saat meninjau pembangunan jembatan bailey atau
rangka baja ringan penghubung ruas Jalinbar yang putus di wilayah Pekon (Desa)
Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Kamis (26/10).
“Pembangunan jembatan bailey ini sudah tempat untuk
memperlancar lalu lintas. Kalau untuk membangunan
kembali secara permanen perlu kajian yang lebih detail. Waktunya tidak bisa
cepat. Apa lagi tahapan penganggaran tahun 2018 sudah selesai,” kata mantan
Penjabat Bupati Pesibar itu pada harianmomentum.com.
Menurut dia dengan pembangunan jembatan bailey, arus lalu lintas jalinbar akan kembali lancar, meski belum bisa normal seperti semula.
“Dengan jembatan bailey ini sudah cukup untuk memperlancar lalu lintas. Mininal
bisa dilintasi sepeda motor dan mobil dengan tonase maksimal 10 ton,”
terangnya.
Diketahui rusa badan jalinbar di wilayah Pekon Mandirisejati, Kabupaten
Pesibar, putus akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu. (asn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com